Australia bangun kembali sektor Pendidikan Internasional
Pemerintah Federal Australia mengumumkan sejumlah perubahan untuk membuat Australia lebih menarik bagi pelajar internasional.
Pengumuman ini merupakan pidato utama pertama dari Menteri Pendidikan, Christopher Pyne yang mengatakan kementriannya saat ini sedang membangun kembali sektor pendidikan internasional.
Menteri Pyne mengatakan ia ingin bekerja secara kolaborasi di industri bernilai $US15 milyar, yang menurutnya harus dibangun ulang.
"Tidak akan ada lagi ‘gelembung pikiran’ dan tidak akan ada lagi sikap berlebihan,” katanya merujuk pada pandangan koalisi mengenai inisiatif pendidikan pada pemerintahan sebelumnya.
Sektor pendidikan Australia saat ini masih dalam proses pemulihan setelah sempat jatuh pada tahun 2001 lantaran beberapa penyedia pendidikan kejuruan yang meninggalkan ribuan siswa terdampar.
Ada juga sejumlah kasus serangan kriminal terhadap siswa internasional pelajar-umumnya pelajar India yang sempat menjadi sorotan.
"Selama isu ini ditangani dengan baik, seluruh sektor pendidikan akan menjadi ikut tertangani dengan baik,” kata Menteri Pyne.
Pemerintah Koalisi yang baru tengah memulai kebijakan efisiensi di sektor pendidikan tinggi, yang bertujuan untuk mengembangkan strategi nasional bagi pendidikan internasional.
Ada beberapa detail, tapi Menteri Pyne ingin memperpanjang pengaturan visa pelajar yang efisien hingga tingkat universitas dan sedang mengkaji aturan untuk hak kerja pasca studi.
"Itu semua merupakan bagian dari pesan kepada para pelajar dan keluarganya di seluruh Asia Pasifik dan lebih luas lagi kalau Australia menyambut baik dan merupakan tempat yang baik untuk dijadikan rumah bagi lebih banyak pelajar Internasional," katanya.
Kepala Asosiasi Pendidikan Internasional Australia dan Mantan Menteri Pendidikan dari Partai Liberal, Phil Honeywood, menyetujui peninjauan ulang terkait pengaturan visa bagi pelajar Internasional.
"Rezim visa merupakan isu penting yang perlu diutamakan karena saat ini aturan visa tidak hanya mahal, tapi aturan itu juga menghambat pelajar internasional untuk datang ke negara kita, "katanya.
Badan Pelajar Internasional Australia, Thomson Ch'ng mengatakan banyak pelajar internasional yang khawatir dimanfaatkan sebagai sumber uang ketika mereka harus dilihat sebagai duta pendidikan Australia.
Phil Baty dari pendidikan tinggi Times mengatakan Australia didesak untuk bertindak segera.
"Saya kira pemerintah perlu mendukung universitas di Australia untuk menjadi universitas kelas dunia,” katanya.
Australia bersaing ketat di sektor pendidikan internasional dengan Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Selandia Baru.