ABC

Australia Akan Buka Kedutaan Besar di Ukraina

Dalam pembicaraan dengan Parlemen, Perdana Menteri Tony Abbott mengungkapkan, Australia akan membuka kedutaan besar di Kiev, Ibukota Ukraina, dan tengah menimbang untuk memberi bantuan militer kepada Ukraina.

PM Abbott mengungkapkan, kedutaan besar sementara itu akan mendukung 9 penyidik dari Kepolisian Federal Australia, yang berada di Ukraina untuk menginvestigasi tragedi jatuhnya pesawat MH17.

Ia menuturkan, Pemerintahannya juga tengah mempertimbangkan bantuan kemanusiaan dan bantuan militer non-tempur jangka pendek ke Ukraina.

Pertempuran melawan pemberontak yang didukung Rusia: tentara Ukraina dalam sebuah kendaraan tempur di dekat Kramatorsk pada 2 September 2014. (Foto: Reuters, Gleg B Garanich)

 

“Australia dan Ukraina secara geografis memang jauh, tapi kami memiliki kedekatan yang tumbuh akibat respon atas tragedi MH17 yang menghabisi nyawa 37 warga Australia, yang dibunuh oleh para pemberontak dukungan Rusia. Dalam jangka menengah, kami juga mempertimbangkan bantuan sipil dan bantuan pengembangan kapasitas militer ke negara ini,” tegasnya.

PM Abbott berujar, Australia sangat berterima kasih atas pertolongan Ukraina dalam pencarian jasad korban MH17, yang ditembak jatuh di timur Ukraina pada bulan Juli.

“Pemerintah, dan saya yakin juga rakyat Australia, ingin membalas Ukraina atas dukungan dan persahabatannya, khususnya ketika Ukraina terus menjadi sasaran de-stabilisasi aktif dan tentu saja invasi Rusia. Saya senang bahwa bendera kita akan segera berkibar bersandingan dengan bendera Ukraina sebagai sebuah tanda dukungan kita dalam periode yang sulit ini,” sebutnya.

PM Abbott juga mengkonfirmasi bahwa Australia telah menghentikan ekspor uranium ke Rusia.

Belakangan ini, Pemerintah Australia telah meningkatkan sanksi perdagangan terhadap Rusia sebagai respon atas tragedi jatuhnya MH17 dan juga tindakan mereka terhadap Ukraina.

“Tak akan ada penjualan uranium Australia ke Rusia hingga pemberitahuan selanjutnya dan Australia tak memiliki niatan untuk menjual uranium ke negara yang jelas sekali melanggar hukum internasional seperti yang Rusia lakukan saat ini,” tegasnya.