ABC

Australia Akan Berikan Diskon Tiket Pesawat Agar Warga Berlibur di Dalam Negeri

Pemerintah Australia akan memotong harga tiket pesawat hingga setengahnya agar lebih banyak warga di Australia yang berlibur di dalam negeri.

Intisari tiket pesawat australia

  • Pemerintah Australia akan memberikan paket bantuan untuk sektor pariwisata di tahun 2021
  • Bantuan yang diberikan diantaranya subsidi untuk tiket pesawat dan maskapai penerbangan untuk bersiap jika perbatasan dibuka
  • Pemerintah Australia telah memilih 13 kawasan tujuan yang tiket penerbangannya akan mendapat diskon

Rencananya akan ada 800 ribu tiket pesawat sebagai bagian dalam paket A$1,2 miliar atau lebih dari Rp13 triliun.

Langkah ini diambil Pemerintah Australia untuk membantu sektor pariwisata dan penerbangan yang terpukul akibat pandemi COVID-19 dan akan berakhirnya tunjangan uang tunai ‘JobKeeper’ akhir bulan ini.

Mulai bulan April sampai Juli, diskon sebesar 50 persen akan ditawarkan bagi penerbangan menuju dan dari 13 daerah, yang sebelumnya sangat bergantung pada pengunjung internasional.

Daerah tersebut di antaranya adalah Gold Coast, Cairns, wilayah Whitsundays, Sunshine Coast, Kawasan Australia Utara yang meliputi Uluru, Alice Springs, Launceston, Devonport, Burnie, Broome, Avalon, Merimbula, dan Kangaroo Island.

Diperkirakan rata-rata 46 ribu tiket akan mendapat potongan harga sampai setengahnya setiap pekan, kebanyakan dari maskapai Qantas, Virgin dan Jetstar.

Penawaran ini akan dimulai pada 1 April di situs maskapai tersebut.

The photo shows the silhouette of a woman walking inside Melbourne Airport as a plane prepares for boarding.
Pemerintah ingin warganya lebih membelanjakan uang untuk terbang dan berlibur di kawasan regional Australia.

AAP: Mal Fairclough

Para pejabat senior Australia berharap paket ini akan mendorong warga Australia, yang biasanya bepergian ke Bali atau Eropa selama musim gugur atau musim dingin, agar lebih membelanjakan uang mereka untuk berlibur di dalam negeri.

Mereka mengatakan, harga tiket pesawat dari Melbourne ke Gold Coast bisa semurah A$60, atau sekitar Rp600.000 dan meningkatkan rute penerbangan di rute tersebut hingga 40 persen.

“Paket ini akan membawa lebih banyak turis ke hotel dan kafe, melakukan tur dan mengeksplorasi rumah kita sendiri,” kata Perdana Menteri Scott Morrison.

“Industri pariwisata tidak ingin selamanya bergantung pada bantuan pemerintah.”

Menggratiskan transportasi umum untuk menghidupkan kota

Sejumlah kota-kota besar di Australia terus mencari cara untuk mengenjot perekonomian mereka yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Salah satunya adalah Melbourne, ibukota negara bagian Victoria, yang memberlakukan ‘lockdown’ paling ketat di Australia dan sempat membuat pusat kota seperti kota mati.

Lembaga ‘Property Council of Australia’ kini mencoba untuk mendekati Pemerintah Kota Melbourne untuk mewujudkan ide ‘Fab Friday’.

Menurut Danni Hunter, direktur eksekutif lembaga tersebut, sebelum pandemi sekitar sejuta orang biasanya datang ke pusat kota.

Namun kini, meski ‘lockdown’ sudah tidak lagi diberlakukan, jumlah orang yang datang merosot hingga 30 persen.

A sign saying Melbourne is open, come and explore, next to artificial lawn and a cafe.
Melbourne mempertimbangkan proposal untuk menarik lebih banyak warga datang ke pusat kota.

ABC News: Zalika Rizmal

Danni mengatakan dalam ide yang disodorkannya, transportasi umum akan digratiskan di siang hari.

Tak hanya itu, mereka meminta perusahaan untuk memperbolehkan karyawannya selesai bekerja pada pukul 4 sore di hari Jumat.

“Lima ratus ribu pekerja kantor tidak lagi datang ke pusat kota dan hanya ada 24 persen orang yang datang ke kota untuk bekerja di kantor,” ujar Danni.

Wali Kota Melbourne, Sally Capp mengatakan sudah pernah membahas ide ini.

“Inisiatif seperti Fab Friday sangat penting untuk mendorong pekerja kembali ke bisnis restoran berkelas dunia dan membawa keramaian ke Melborune,” kata Sally.

“Menarik pekerja kembali ke kantor di pusat kota sangat penting untuk pemulihan ekonomi.”

“Setiap tambahan orang di pusat kota akan berpotensi bagi penjualan di kafe, restoran, dan ritel”.

Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan dalam Bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini dan ini