ABC

Auspolwatch, Robot Pemantau Akun Medsos Politisi Australia

Akun Twitter Menteri Industri Pertahanan Australia Christopher Pyne pekan ini jadi sorotan, setelah diketahui memberi “Like” pada sebuah akun Twitter pornografi. Namun yang unik, hal ini terungkap pertama kali oleh mesin robot yang selalu memantau akun medsos para politisi negara ini.

Mesin robot atau bot yang dijuluki Auspolwatch ini memberikan update untuk followernya setiap kali akun Twitter politisi federal memberikan “Like” pada sebuah konten.

Pengembang robot ini, Josh Byrd, yang bekerja untuk ABC di Brisbane, membangun bot ini di sela-sela waktu senggangnya.

Dia mengatakan Auspolwatch melakukan apa yang tidak dapat dilakukan manusia, yaitu secara berkala memeriksa ratusan postingan politisi, ribuan kali setiap harinya.

“Bot Twitter selalu mengawasi dan terotomatisasi,” kata Josh Byrd. “Seperti Terminator yang tidak pernah tidur, tidak pernah berhenti mengawasi.”

Kode Josh Byrd, sebuah kumpulan dari 11 file kecil yang dia publikasikan secara publik, saat ini telah berhasil melacak 38 politisi Australia.

Bot biasanya mengunggah cuitan yang lebih tenang.

auspolwatch2_abc-17011016

Namun dalam kasus menteri Pyne yang bisa menimbulkan pertanyaan seputar keamanan nasional Australia, Auspolwatch berbagi cuitan yang kontroversial.

Bot awalnya menyebutkan bahwa akun Menteri Pyne menyukai konten porno yang diunggah pada Pukul 1:23 pagi, AEDT (waktu belahan timur Australia).

‘Like’ itu kemudian menjadi perhatian wartawan Australia yang berbasis di Inggris Mark Di Stefano tidak lama setelah pukul 2:00 pagi.

auspolwatch3_abc-17011016.jpg

‘Like’ itu kemudian dihapus oleh akun Menteri Pyne.

Pukul 06.01, Christopher Pyne melaporkan bahwa akun Twitternya telah di-hack.

auspolwatch4_abc-17011016.jpg

Sebelumnya politisi Partai Republik AS, Ted Cruz, juga dipaksa menjelaskan ‘Like’ yang menyebabkan munculnya unggahan pornografi di Twitternya pada bulan September.

Cerita itu mendorong Josh Byrd menciptakan Bot di Australia, namun kontroversi seputar ‘Like’ oleh akun Menteri Pyne justru mengejutkannya.

“Saya tidak membayangkan hal itu akan terjadi di Australia begitu cepat,” katanya.

Hacking menimbulkan kekhawatiran?

Menyusul klaim Menteri Pyne bahwa akunnya telah “diretas”, peneliti privasi online dari Swinburne University Jake Goldenfein memperingatkan bahwa insiden keamanan – melibatkan pelaku dengan akses luas ke informasi pertahanan Australia – merupakan pelajaran mengenai keamanan data.

“Christopher Pyne yang tidak menyimpan proteksi memadai atas password akun Twitter-nya mungkin jadi pengingat bahwa orang-orang yang memiliki akses terhadap informasi sensitif perlu melindungi akun mereka secara benar,” katanya.

Senator Cory Bernardi mengindikasikan akan meminta Senat untuk menggelar penyelidikan atas hal ini.

Dr Goldenfein menjelaskan dengan memberi “Like” pada konten pornon yang dilakukan akun Twitter Christopher Pyne akan menjadikan akun itu lebih mungkin dikirimi konten atau iklan terkait pornografi gay di masa depan.

“Like” tersebut akan dimasukkan dalam perhitungan tentang orang macam apa Christopher Pyne itu, mungkin demi kepentingan iklan bagi akun Christopher tersebut,” katanya.

Josh Byrd berharap mesin ciptannya yang memantau akun medsos politisi dapat memicu transparansi lebih besar di masa depan.

Namun dia juga melihat sisi lain dalam insiden tersebut. “Lucu sekali,” katanya.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.