ABC

Atasi Kelaparan Global, Perempuan Harus Dilibatkan

Satu dari delapan orang di dunia tak mendapat cukup makanan untuk menjalani hidup aktif dan sehat. Kebutuhan untuk memproduksi lebih banyak bahan pangan-pun akan semakin mendesak saat populasi global diperkirakan meningkat ke angka 9 milyar jiwa.

Catherine Bertini mengunjungi pusat pangan bagi anak-anak gizi buruk di Mozambik.
Catherine Bertini telah bekerja di sektor pangan dan pertanian selama beberapa dekade. Ia berpendapat bahwa sebagian besar peningkatan populasi akan berada di Asia Selatan dan Sub-Sahara Afrika, tempat di mana perempuan adalah produsen makanan yang utama.

Ia percaya bahwa melakukan investasi pada para perempuan adalah cara terefisien dan terefektif untuk meningkatkan produksi pangan.

“Para perempuan bertanggung jawab urusan dapur, mereka biasanya bekerja sebagai petani. Mereka bertugas memasok air dan juga menyalakan tungku dapur. Mereka merawat anak-anak dan juga tahu apa kebutuhan keluarga,” jelas Catherine.

Kesadarannya akan perlunya pemberdayaan perempuan bermula ketika ia bekerja pada program bantuan pangan di Amerika Serikat, dan kemudian hal ini juga membuatnya sadar akan peran penting perempuan di keluarga miskin. Ia lantas menjabat sebagai Direktur Eksekutif Badan Pangan PBB ‘WFP’.

Selama menjabat, ia berusaha mengatasi kelaparan di Korea Utara dan Afghanistan, menyalurkan makanan ke lokasi konflik Bosnia dan Kosovo serta mencegah kelaparan massal di Afrika. Ia lalu meraih penghargaan Pangan Dunia pada tahun 2003 atas jasa-jasanya selama bertugas di PBB.

Profesor Catherine menggunakan hadiahnya untuk membentuk yayasan yang mendidik anak-anak perempuan.

Ia mengatakan, berinvestasi pada perempuan bisa sesederhana memastikan mereka mendengar program radio tentang tanaman dan bagaimana memproduksi pangan.

“Anak-anak perempuan seringkali harus mengambil air. Jadi mengapa kita tak menyediakan sumur di sekolah? Ini sangat sederhana namun akan membuat perbedaan,” ujarnya.

Professor Catherine menuturkan, Australia bisa memimpin upaya perlawanan global terhadap kelaparan.

“Australia memiliki reputasi yang baik di bidang pertanian. Membantu dengan membagikan pengetahuan kepada negara-negara berkembang sangatlah penting dan saya harap masyarakat di sini akan mendukungnya,” harapnya.