ABC

Atasi Cedera dan Trauma Pasca Perang, Veteran Australia Ikuti Turnamen Golf

Veteran perang Australia dan Inggris akan mulai bermain di beberapa lapangan golf paling bergengsi di Melbourne dalam sebuah turnamen yang melibatkan orang-orang yang berhasil mengatasi cedera traumatis.

Sepuluh pegolf dari masing-masing negara dengan berbagai tingkat kemampuan dan keterbatasan akan ambil bagian dalam turnamen amal yang berlangsung 3 hari ini.

Mereka berlomba-lomba untuk mendapat Piala Clyde Pearce- yang dinamai seperti pegolf amatir Australia yang tewas dalam Perang Dunia I- pertama.

Piala Clyde Pearce dinamai sesuai dengan nama pegolf amatir Australia yang terbunuh dalam PD I.
Piala Clyde Pearce dinamai sesuai dengan nama pegolf amatir Australia yang terbunuh dalam PD I.

Salah satu peserta adalah pensiunan Kopral Louis Smit, yang terkena granat musuh saat bertugas di Afghanistan dan mengakibatkan salah satu kakinya diamputasi.

Ia mengatakan, program golf yang dikelola militer Inggris telah membantunya menyesuaikan diri dengan kehidupan di rumah.

"Ketika Anda meninggalkan tugas, padahal tugas adalah seluruh fokus dalam hidup anda dan ketika itu diambil, Anda benar-benar merasa kosong dan kering," tutur sang Kopral.

Ia menyambung, "Golf telah mengisi kesenjangan yang saya alami dengan cukup baik dan memberi saya kesempatan untuk hidup."

Tim Inggris akan menghadapi tim Australia yang didukung oleh organisasi amal ‘Mates4Mates’.

Atlet kayak penyandang disabilitas asal Australia, Curtis McGrath, 27 tahun, saat ini berlatih untuk Paralimpiade Rio, tapi mengambil cuti demi bermain di turnamen ini.

Curtis, yang kakinya diledakkan oleh bom di Afghanistan, mengatakan, ia hanya ingin meningkatkan permainannya.

"Kami punya beberapa orang di sana dengan keterbatasan rendah dan seharusnya baik untuk pertemanan juga. Saya pikir itu poin utamanya," utaranya.

Golf membuat veteran kompetitif

Ketua program golf bagi veteran, Kolonel Tristan Crew, mengatakan, olahraga ini ideal untuk veteran yang terluka, dengan bantuan kereta, mereka lebih mudah untuk bergerak.

"Ini adalah permainan yang bisa mereka mainkan selama sisa hidup, tetapi yang paling penting, sistem keterbatasan memungkinkan mereka untuk menjadi kompetitif di setiap tingkatan. Ini benar-benar ditujukan untuk mereka," jelasnya.

Kolonel Tristan mengatakan, olahraga tidak hanya memiliki manfaat fisik tetapi terbukti terapeutik.

"Saya selalu sangat terfokus pada atribut fisik jika keseimbangan anda terganggu. Tapi bagian yang lebih menguntungkan dari itu bisa dibilang manfaat psikologis – perbaikan self-esteem, kepercayaan yang Anda peroleh dari melihat peningkatan bertahap dalam kemampuan Anda untuk bermain,” ungkapnya.