Asuransi Perjalanan dan Serangan Terorisme
Ketika anda membayar beberapa ratus dollar untuk asuransi perjalanan, mungkin anda berharap premi itu akan mencakup seluruh bentuk situasi darurat.
Pelajari rincian pertanggungan
Klausul pengecualian pertanggungan pada peristiwa terorisme ini sudah menjadi pengetahuan umum bagi orang-orang di sektor asuransi perjalanan, namun kurang diketahui oleh para pelancong sebenarnya.
Pemindaian cepat beberapa situs web asuransi perjalanan menunjukkan bahwa sebagian besar dari kebijakan mereka memang tidak mencakup klausul terorisme atau tindakan peperangan.
Ada beberapa perusahaan yang menawarkan pertanggungan namun dengan pembatasan tertentu mengenai pembatalan dan penundaan perjalanan.
Misalnya, satu perusahaan asuransi perjalanan menawarkan untuk menanggung evakuasi medis, tapi tidak hal lainnya.
Semua kebijakan tersebut tampaknya menyatakan bahwa klaim akan ditolak jika klaim itu terkait dengan peristiwa teror dan terjadi di negara-negara dengan tingkat ancaman yang lebih tinggi.
Setiap kebijakan berbeda
Manajer umum komunikasi di Dewan Asuransi Australia, Campbell Fuller, mendesak para wisatawan untuk memperhatikan saran dari pihak berwenang Australia, termasuk DFAT, terkait dengan serangan teroris.
“Kebijakan asuransi perjalanan mungkin tidak akan menanggung kerugian finansial akibat tindakan terorisme, namun setiap kebijakan berbeda,” kata Fuller.
Dia mengatakan beberapa kebijakan mungkin memberikan tanggungan perlindungan dalam kondisi tertentu bagi pelancong yang terkena dampak yang telah memulai perjalanan mereka.
“Banyak kebijakan akan mencakup biaya pengobatan, beberapa juga akan membayar biaya perjalanan dan akomodasi tambahan, kehilangan barang bawaan atau pemulangan, sementara sejumlah kecil juga bisa menanggung kerugian akibat pembatalan yang disebabkan karena tindakan terorisme,” katanya.
“Dalam kebijakan lain, terorisme tetap merupakan pengecualian umum dan hal seperti itu tidak ditanggung sama sekali, jadi penting bagi para pelancong untuk memeriksa pernyataan pengungkapan produk (PDS) oleh masing-masing perusahaan jika jenis pertanggungan semacam ini penting bagi mereka.
“Wisatawan yang telah terdampak atau sedang mempertimbangkan untuk membatalkan perjalanan mereka harus menghubungi perusahaan asuransi mereka untuk mendapatkan panduan.”
Campbell Fuller juga menambahkan bahwa wisatawan yang terkena dampak terorisme harus menghubungi penyedia perjalanan dan akomodasi mereka secara langsung untuk meminta pengembalian uang, kredit atau pengaturan alternatif.
Namun, perlu diingat bahwa menurut DFAT “beberapa kebijakan tidak menawarkan pengembalian dana saat terjadi perubahan keamanan dan keamanan di luar negeri”.
“Syarat dan ketentuan masing-masing kebijakan akan menentukan apakah Anda berhak menerima pengembalian dana jika DFAT mengubah tingkat saran perjalanan,” kata juru bicara.
Apa yang bisa anda lakukan?
Tom Godfrey dari kelompok konsumen CHOICE mengatakan bahwa situs web Smartraveller milik Pemerintah adalah tempat yang tepat untuk memulai.
“Dengan jutaan orang Australia bepergian ke luar negeri setiap tahun, penting untuk melakukan penelitian mengenai wilayah yang akan anda tuju dan tahu di mana kebutuhan anda saat berhubungan dengan asuransi perjalanan,” katanya.
“Meskipun pelancong sering berfokus pada masa-masa menyenangkan yang akan mereka sambut di masa depan, tapi penting untuk mempertimbangkan masalah yang pernah terjadi sebelumnya dan risiko dari wilayah tujuan yang akan anda kunjungi.
“Sebuah tempat yang bagus untuk memulai penelitian anda adalah dengan memeriksa informasi profil negara di situs Smartraveller. Negara-negara dengan peringatan ‘Jangan Bepergian ke Daerah ini’ mungkin akan dikecualikan dari polis asuransi yang anda putuskan untuk ikuti.
“Bila Anda telah mengunci rencana perjalanan Anda, turut mengambil asuransi perjalanan adalah suatu keharusan. Penting untuk membandingkan kebijakan yang berlaku dan memastikan Anda mendapat perlindungan untuk setiap wilayah yang ingin Anda kunjungi, dan setiap aktivitas yang ingin Anda lakukan.”
Menurut Tom Godfrey, penting juga untuk membaca secara cermat catatan rincian dari setiap kebijakan itu dengan hati-hati.
“Apakah itu risiko penundaan perjalanan karena bencana alam, serangan teror atau kegagalan TI dari maskapai penerbangan, memahami rincian kebijakan asuransi perjalanan anda dapat menghemat waktu dan uang Anda,” katanya.
“Sementara kebanyakan kebijakan mencakup biaya pengobatan, sangat sedikit yang juga menanggung biaya pembatalan jika terjadi terorisme.
“Jadi, periksa pernyataan pengungkapan produk untuk setiap pasal” Undang-Undang Terorisme ” dalam kebijakan asuransi perjalanan anda untuk melihat apa saja yang tidak tercakup.
Dan jika Anda akan bepergian menuju ke sebuah negara yang baru saja mengalami serangan, pastikan Anda tahu bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kebijakan asuransi perjalanan Anda.
“Jika Anda sedang dalam proses pemesanan penerbangan dan akomodasi saat terjadi suatu kejadian buruk, penting untuk menghubungi perusahaan asuransi perjalanan Anda dan memastikan Anda akan mendapat perlindungan jika masalah itu terus berlanjut,” katanya.
“Seperti yang kita lihat dengan kejadian awan abu di Bali, setelah letusan awal, beberapa perusahaan asuransi menolak memberikan tanggungan karena menganggapnya sebagai ‘event atau kejadian yang diketahui’.”
Tips dari CHOICE :
• Periksa peringatan negara di situs smartraveller sebelum melakukan pemesanan
• Periksa ulasan asuransi perjalanan dari CHOICE untuk info tentang kebijakan seputar asuransi perjalanan
• Baca pernyataan pengungkapan produk sebelum membeli polis asuransi perjalanan untuk memastikan polis itu sesuai dengan kebutuhan Anda
• Beli asuransi perjalanan segera setelah Anda memesan perjalanan Anda sehingga Anda dilindungi untuk “keadaan yang tidak terduga”
• Ketika perusahaan asuransi menyatakan menanggung perlindungan untuk “keadaan yang tidak terduga”, itu berarti sesuatu yang tidak dipublikasikan di media atau di situs resmi pemerintah saat Anda membeli polis. Jika sudah diketahui sebelum membeli polis, Anda tidak akan terlindungi.
Diterbitkan Selasa 30/05/2017 dari berita di ABC News.