Aplikasi Berbagi Sepeda di Sydney Diperkenalkan
Di kota dimana pebalap sepeda juara Tour de France seperti Cadel Evans tidak berani mengendarai sepeda, sekarang di Sydney juga sudah ada sistem berbagi menggunakan sepeda mengikuti jejak kota-kota dunia lainnya.
Sekitar 160 sepeda sudah tersedia di berbagai tempat di Sydney, yang tersedia untuk digunakan, dengan bantuan applikasi.
Sepeda ini setelah digunakan akan bisa ditinggalkan dimana saja, karena tidak ada tempat parkir tertentu.
Untuk menggunakannya, calon pengendara hanya perlu membuka kunci, dan membayar, sebelum menggunakannya.
Jasa ini diperkenalkan oleh Donald Tang, seorang pengusaha setempat.
“Ketika sampai pergi menghadiri konprensi atau pertemuan, dengan klien saya, kadang lokasinya tidak mudah didatangi dengan kendaraan,dan juga tidak mudah menggunakan transport publik.” katanya.
Penggunaan sepeda sudah populer di berbagai bagian dunia lain, dengan sistem berbagi penggunaan sepeda ini sudah ada di London, Paris, Amsterdam dan Beijing.
Di Australia, sistem penggunaan sepeda berbagi ini belum terlalu berhasil pelaksanaannya, karena adanya aturan penggunaan helm yang ketat, kata peneliti masalah transport dari University Technology of Sydney (UTS), Michelle Zeibots.
“Ini menyulitkan bagi sebagiann orang yang ingin menggunakan sepeda sesekali saja.” kata Dr Zeibots.
“Bila kita meliht lebih banyak orang bersepeda, maka kita akan melihat lebih sedikit orang menggunakan kendaraan di jalan, dan juga di transport publik.”
Pertanyaannya sekarang adalah seberapa banyak orang yang berani mengendarai sepeda di Sydney?
Di tahun 2016, pemenang Tour de France pertama asal Australia pebalap terkenal Cadel Evans mengatakan kepada harian The Sydney Morning Herald merasa takut dengan jalan-jalan di Sydney dan dia tidak mengendarai sepeda ketika berada di Sydney.
Dalam wawancara yang sama, Evans memuji usaha Walikota Sydney Clover Moore untuk membuat kota Sydney lebih ramah terhadap para pengendara sepeda, meskipun Cadel Evans tetap enggan mengendarai sepeda di kota tersebut.
“Sydney adalah kota dimana budaya para pengendara mobil dan juga saya kira cara berpikir beberapa kalangan media, harus berubah.” kata Michelle Zeibots.
“Kita harus menyadarai bahwa dalam kenyataannya, ada anak-anak yang mengendarai sepeda ke sekolah, ada pekerja kantoran naik sepeda, dan tidaklah seharusnya bahwa orang-orang ini merasa terancam setiap kali mereka mengendarai sepeda.” katanya lagi.
Diterjemahkan pukul 10:40 AEST 14/7/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini