ABC

Apartemen Delapan Lantai Runtuh di Turki, Tiga Lantai Ternyata Ilegal

Sebuah apartemen berlantai delapan tiba-tiba runtuh di kota Istanbul di Turki dan menurut Gubernur setempat tiga lanta paling atas dibangun tanpa ijin.

Dalam kejadian ini, dua orang tewas dan banyak lainnya terperangkap di dalam reruntuhan gedung.

Kejadian itu berlangsung hari Rabu (6/2/2019) sekitar puku 4 sore waktu di bagian Istanbul berada di wilayah benua Asia, di kawasan Kartal yang memang banyak berisi perumahan warga.

Rekaman CCTV dari televisi lokal Habel Turk menunjukkan beberapa orang termasuk murid sekolah yang masih terlihat membawa tas ransel di pungung berlarian menghindar ketika gedung itu runtuh dan debu memenuhi tempat tersebut.

Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya mengatakan gedung yang berisi 43 orang yang tinggal di 14 apartemen sebenarnya hanya diijinkan untuk dibangun lima lantai.

Dia menambahkan bahwa toko bahan pakaian di lantai dasar gedung tersebut juga tidak memiliki ijin.

Mantan Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan kepada wartawan di lokasi kejadian bahwa enam orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan, dan para petugas sudah mengadakan kontak dengan empat orang lain yang masih tertimbun.

Masih belum diketahui dengan jelas berapa orang yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Kantor jaksa penuntut setempat telah memulai penyelidikan mengenai runtuhnya gedung yang berusia 27 tahun tersebut.

Yildrim juga mengatakan penghuni gedung-gedung di sebelah apartemen yang runtuh tersebut juga sudah dievakuasi sebagai tindakan berjaga-jaga, kalau-kalau ada kerusakan.

A woman reacts after rescue workers had pulled her out the rubble of an eight-story building which collapsed in Istanbul.
Gedung berlantai delapan itu memiliki 14 apartemen dengan 43 orang penghuni.

AP

Setelah runtuhnya apartemen tersebut, pihak berwenang segera menutup wilayah tersebut karena warga semakin banyak yang datang untuk menyaksikan operasi penyelamatan.

Lembaga pemantau media Turki kemudian mengumumkan bahwa kantor kejaksaan telah memerintahkan tidaknya pemberitaan mengenai kejadian karena sedang dilakukan penyelidikan.

Stasiun televisi Turki kemudian segera menghentikan siaran langsung dari lokasi kejadian.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

AP/Reuters