ABC

Apa Arti Warisan Malcolm Fraser Untuk Saya

Di saat warga Australia  baru saja memberikan penghormatan terakhir kepada mantan perdana menteri Malcolm Fraser, David Hua dari ABC Internasional menuliskan pengalaman pribadinya berkenaan tokoh yang membuat kebijakan pengungsi pertama di Australia tersebut.

Akhir pekan lalu, saya mengajak seorang teman mengunjungi Cabramatta – daerah pinggiran kota Sydney yang penuh warna dimana banyak warga yang berasal dari Indochina sekarang bermukim.

Ini sering saya lakukan dengan teman, baik yang baru datang atau yang sudah lama, mengunjungi daerah tersebut untuk mencicipi makanan dan hal-hal lain di kawasan yang multikultur tersebut.

Namun kali ini saya tidak datang untuk itu saja.

Sebagai pengungsi dari Vietnam, saya ikut berduka atas wafatnya Malcolm Fraser. Saya menyadari kalau bukan karena kepemimpinannya, keluarga kami dan saya tidak akan bisa tinggal di Australia dan menikmati kehidupan seperti sekarang ini.

Sekedar pengingat: Walau kebijakan White Australia sudah digusur di masa kepemimpinan Perdana Menteri Gough Whitlam di tahun 1973, namun Fraserlah, pengganti Whitlam, yang memperkenalkan kebijakan pengungsi untuk masuk ke Australia di tahun 1977.

Dengan itu, warga Vietnam yang meninggalkan negeri mereka setelah perang selesai bisa menetap di Australia. Di tahun 1981, ada 55 000 warga Vietnam yang tiba di Australia.

Seorang penjual dengan penganan tradisional Vietnam menyambut Tahun Baru Tet banh tet di Cabramatta. (ABC: Brendan King)

Di Cabramatta, saya sempat bertanya-tanya bagaiman reaksi masyarakat di sana ketika mendengar berita meninggalnya Fraser.
Di pemukiman dimana lebih dari 40 persen warga dilahirkan di Vietnam atau Kamboja, saya melihat ada suasana berkabung atau sedih diantara mereka yang saya ajak bicara.
 
Saya sadar betuil betapa dekatnya warga Vietnam dengan  Malcolm Fraser. Dalam wawancara dengan Fraser untuk ABC Local Radio beberapa tahun lalu, dia menjelaskan pandangannya mengenai berubah wajah Australia, dan pentingnya keputusan politik yang berani.
 
Inilah beberapa kutipan yang berkesan dari pertemuan kami.

 

Mengenai mengapa Australia menerima pengungsi Vietnam

 

Saya merasa bahwa kami memiliki keharusan karena kami sudah terlibat dalam perang Vietnam, dan kami sudah memberikan jaminan kepada Vietnam Selatan." katanya. "Dan rasanya kejam untuk meninggalkan mereka yang sudah bekerjasama dengan Australia ketika Selatan jatuh."

"Selain itu, kami juga memiliki tanggung jawab karena kami menandatangani Konvensi Pengungsi di tahun 1954 guna membantu mereka yang sedang kesusahan. Dan bila ada orang yang melarikan diri dari teror dan bahaya di negeri mereka sendiri, Australia memiliki kewajiban untuk membantu."

40 tahun setelah perang Vietnam berakhir turis asing sekarang memadati daerah wisata seperti Ha Long Bay, Vietnam. (ABC: David Hua)

 

"Bila kita memiliki selusin Nelson Mandela muda di berbagai belahan dunia, kita tidak akan mengalami perang, kita tidak akan mengalami kesulitan ekonomi, kita akan memiliki dunia dimana kita bisa melihat ke masa depan dengan penuh percaya diri."

Mengenai perubahan yang dialami Australia

 

Saya juga bertanya apa yang akan terjadi bila keputusan untuk menerima sekitar 200 ribu pengungsi asal Indo China ini harus dilakukan melalui keputusan pemungutan suara oleh warga Australia.

Itu pasti akan susah," katanya. "Ada banyak keputusan pemerintah sebenarnya harus dilakukan begitu saja oleh pemerintah. Kadang kita harus menaikkan pajak. Bila kita bertanya kepada rakyat, mana ada yang mau mendukung pajak yang lebih tinggi?. Namun kadang kita harus melakukannya, dan bila alasannya baik, dan kita bisa menjelaskannya dengan baik, akhirnya rakyat akan menerima."

"BIla anda bertanya kepada warga Melbourne, warga Melbourne di tahun 1946 ' apakah anda mau menjadi kota Yunani terbesar di dunia di luar Yunani', saya yakin jawabannya adalah ' tidak'. Namun kalau anda bertanya kepada warga Melbourne sekarang, setelah itu terjadi, mereka akan mengatakan setuju. Saya kira 90 persen dari mereka mengatakan 'ya, pengaruhnya sangat baik bagi kota ini."

Saya bertanya lagi, apakah Australia akan berhasil seperti sekarang ini tanpa adanya kebijakan imigrasi pemerintahannya.

“Saya kira tidak.  Saya kira itu keputusan penting, dan banyak orang melihat Australia sudah berubah."

Mengenai Posisi Australia di Asia

 

“Disinilah letak Australia.  Kita tidak bisa mengubah hal tersebut dan keamanan kita pada akhirnya tergantung pada hubungan kita dengan negara lain di kawasan ini.” 

Malcolm Fraser’s final tweet, two days before he died was about the Asia Pacific region.

 

Mengenai Imigrasi dan Kewarganegaraan  

 

"Mereka yang akan menjadi warga negara yang baik adalah mereka yang siap untuk melihat ke masa depan, masa depan yang lebih baik, tidak untuk mereka saja tapi juga bagi anak-anak dan cucu-cucu mereka."

“Merupakan keputusan yang sulit untuk mengatakan ‘ya, saya tidak bisa tinggal di Vietnam lagi, atau saya tidak bisa tinggal lagi di Irak atau Afghanistan, saya sudah melihat begitu banyak kekejaman, pertumpahan darah, beberapa orang yang kita kenal terbunuh… banyak orang hanya duduk saja dan tidak melakukan apapun..Namun yang berdiri dan pergi dan mengatakan " saya harus melakukan sesuatu yang lebih baik" adalah mereka yang besar kemungkinan akan menjadi warga negara yang baik di negara barunya, dan saya kira ini sudah dibuktikan oleh komunitas Vietnam di seluruh Australia."

Pimmanee dari Thailand - Master of Arts, International Studies, University of Adelaide (ABC: Tiffany Milsom)

 

Mengenai Kehidupan Multikultur

Saya kira merupakan hal yang mengagumkan bahwa warga Australia datang dari negara lain, budaya lain, tempat lain, dan bisa merayakan hari budaya mereka, hari bersejarah dari negara asal mereka,  dan bisa tetap merayakannya di Australia. Ini menunjukkan sikap toleran, sikap menerima dan diatas semuanya sikap hormat.'

"Kita tidak mengatakan seperti dahulu bahwa untuk menjadi warga Australia yang baik, anda harus seperti kami, kami mengatakan: kami tahu anda datang dari latar belakang berbeda, namun anda menerima konstitusi Australia, anda menerima hukum Australia, dan kebiasaaan dan tingkah laku di sini, namun dalam waktu bersamaan, anda tetap bisa memiliki kehidupan yang baik, dan kecintaan akan daerah asal anda."

Festival Jalanan Victoria, Richmond, Melbourne, (ABC, Lili Tu)

Di Cabramatta hari itu, saya kecewa menemukan banyak orang yang saya ajak bicara tidak banyak mengetahui mengenai Fraser, yang telah berjasa membuat mereka bisa menikmati kehidupan seperti sekarang ini.
 
Di tengah kesibukan, toko elektronik, toko kue dan berbaga restoran padat pengunjung, pertanyaan saya mengenai warisan yang ditinggalkan oleh Malcolm Fraser disambut dengan tatapan kosong dan mengangkat bahu.
Namun di Melbourne, saya terharu dengan sikap yang ditunjukkan warga Vietnam yang hadir dalam upacara pemakaman kenegaraan. Banyak diantara mereka tidak hanya ingin mengenang dan menghormati Malcolm Fraser namunn juga nilai-nilai yang ditinggalkannya.

Komunitas Vietnam di luar gereja tempat upacara pemakaman Malcolm Fraser di Melbourne (ABC: Clement Paligaru)

David Hua adalah manajer Digital Operations ABC International.