ABC

ANZ Rekrut Karyawan Penyandang Autisme

Matt Ormiston tahu anaknya yang berusia 12 tahun, Joshua akan menghadapi tantangan sepanjang hidupnya yang tidak dihadapi oleh saudara perempuannya, terutama jika berkaitan dengan urusan mendapatkan pekerjaan.

Joshua adalah penyandang spektrum autisme, dan ayahnya adalah bagian dari gerakan yang terus berkembang dalam membantu orang dengan autisme mendapatkan pekerjaan yang akan mereka manfaatkan.

Matt Ormiston adalah Direktur ANZ Spectrum Program, dan bank tersebut saat ini mempekerjakan gelombang pertama dari karyawan-karyawan yang merupakan orang dengan spektrum autisme.

“Program itu tidak hanya akan dapat membantu anak saya, tapi juga akan membantu anak-anak orang lain yang juga menghadapi tantangan serupa yang saya perkirakan akan dihadapi oleh Josh saat dia memasuki lingkungan kerja nantinya,” kata Ormiston.

“Ini benar-benar mulai menempatkan Anda dalam posisi setelah 20 tahun bekerja di sejumlah area di dunia teknologi, untuk mengatakan ini adalah sesuatu yang benar-benar dapat saya wariskan.”

Saat ini di Australia hanya sekitar 40 persen orang dewasa penyandang spektrum autism yang dipekerjakan.

Mereka yang berhasil mendapatkan pekerjaan sering kali bekerja dengan kualifikasi Pendidikan di bawah tingkat pendidikan atau profesional mereka.

Tapi kondisi ini akan mulai berubah.

Keamanan cyber sangat sesuai untuk orang autis

Bank ANZ telah menjadi perusahaan besar yang baru-baru ini dengan sengaja merekrut penyandang autisme.

Sembilan karyawan baru akan mulai bekerja pada awal tahun depan: empat di bidang keamanan cyber, lima sebagai analis uji.

Kelompok perbankan tersebut menegaskan bahwa inisiatif tersebut tidak didorong hanya oleh “faktor demi merasa baik”.

Peneliti autisme Profesor Cheryl Dissanayake dari La Trobe University mengatakan bahwa keamanan cyber pada khususnya semakin dikenal sebagai bidang yang memiliki “kecocokan yang sangat baik” bagi banyak orang dengan autisme.

“Perhatian terhadap hal-hal rinci/detail, mencari informasi, untuk informasi yang lebih rinci, untuk variasi kode, ini sangat penting,” katanya.

“Dan banyak orang dengan autisme memiliki kemampuan yang sangat baik untuk terjun ke bidang ini.”

Sementara program ANZ dimulai dengan hanya merekrut sembilan karyawan, diharapkan jumlahnya akan terus berkembang secara signifikan.

“Kami benar-benar ingin bisa bermimpi jauh lebih besar, dan melihat peluang di seluruh ANZ,” kata Ormiston.

Terinspirasi anak kecil

Program ANZ ini dimodelkan pada inisiatif serupa yang telah berjalan selama beberapa tahun di DXC Technology, sebelumnya dikenal sebagai adalah Hewlett Packard.

Direktur DXC Technology, Michael Fieldhouse
Michael Fieldhouse menggagas Dandelion program setelah melihat seorang anak autistik bermain.

ABC News: Jed Cooper

Program Dandelion DXC sekarang mempekerjakan hampir 60 penyandang autism di Adelaide, Canberra dan Brisbane, banyak di antaranya bekerja di kementerian Pemerintah Federal, termasuk Kementerian Pertahanan, Kementerian Pelayanan Manusia dan Kementerian Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan.

Ini adalah gagasan dari eksekutif DXC Technology,  Michael Fieldhouse yang mengatakan bahwa dia memiliki “pencerahan” pada suatu malam saat melihat teman dari anaknya, yang menderita autisme. Anak itu melemparkan kerikil ke sebuah guci di sebuah pesta makan malam, sebuah tindakan yang pada awalnya membuatnya frustrasi.

Namun pada akhirnya seiring dengan berjalannya waktu, Michael Fieldhouse menyadari bahwa anak laki-laki itu berhasil menjatuhkan kerikil pada interval yang tepat.

“Dia melakukannya selama lebih dari dua jam,” kata Fieldhouse.

“Saya melihat bakat mentah yang tidak dimanfaatkan.”

“Saya merasa tidak bisa tampil sama sekali”

Martin Ribot de Bressac yang berusia dua puluh empat tahun adalah salah satu karyawan dalam program DXC.

Sebelum dipekerjakan oleh DXC, ia kesulitan untuk menemukan pekerjaan penuh waktu.

“Hambatan besar yang saya temukan adalah pada proses wawancara dan bisa terhubung dengan pihak lain dalam wawancara,” kata de Bressac.

“Berbicara dengan seseorang yang belum pernah saya temui itu bisa menjadi sesuatu yang sangat membuat cemas, saya merasa tidak bisa menunjukan kemampuan sama sekali.”

Martin Ribot de Bressac
Martin Ribot de Bressac, 24, penderita Asperger dan kesulitan mendapat pekerjaan di masa lalu.

ABC News: Barbara Miller

Memulai pekerjaan barunya di bidang otomasi juga bukan sesuatu yang mudah.

“Saya memiliki masalah terkait harga diri karena saya tidak benar-benar melakukan pekerjaan dengan baik dan tidak benar-benar mengatakan hal yang benar, dan setiap orang yang bekerja menilai saya karena kegelisahan saya dan karena Asperger saya,” kata de Bressac.

Dalam kurun waktu hampir dua tahun tingkat kepercayaan dirinya telah berkembang pesat – bahkan sebenarnya, dia berkembang pesat.

“Saya mendapati bahwa ketika saya diberi tugas untuk membongkar jalannya, saya dapat melakukannya dengan cara yang lebih cepat daripada banyak rekan saya,” katanya.

Rekan kerjanya, Kayne Weir (20), juga telah bekerja di DXC Technology dengan tugas mengawasi sistem TI hampir dua tahun.

Kayne Weir, 20 tahun
Kayne Weir telah bekerja di DXC Technology selama 2 tahun setelah dipekerjakan dalam Dandelion program.

ABC News: Jed Cooper

Dia juga masih mengalami kesulitan dengan sejumlah aspek sosial di tempat kerjanya, namun ia mengaku kalau dia dan keluarganya “sangat gembira” dia akhirnya memiliki pekerjaan.

“Gajinya sangat bagus, ini perkerjaan yang sangat bagus ,” katanya.

“Saya bahagia itu yang mereka lihat.”

Alur kerja konstan dan komunikasi yang jelas

Program DXC dipantau oleh para peneliti di Pusat Penelitian Autisme Olga Tennison di La Trobe University, yang juga akan dilibatkan dalam program ANZ.

Direktur Pusat Olga Tennison, Profesor Cheryl Dissanayake, mengatakan bahwa salah satu hal tersulit yang perlu ditangani bagi orang-orang yang memiliki spektrum autism di tempat kerja adalah waktu senggang.

“Saya pikir mereka jauh lebih baik bila alur kerja mereka konsisten dan ada pekerjaan yang harus dilakukan,” katanya.

“Saya pikir penting juga bagi rekan kerja untuk menyadari bahwa mereka bukan orang yang suka bergosip ketika mengambil minum, tapi lebih pada seseorang yang membutuhkan alur kerja konstan dan membutuhkan komunikasi yang sangat jelas.”

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.