ANU Buat Permainan Ajarkan Perubahan Cuaca

Siswa di penjuru Australia mempelajari perubahan iklim di tingkat sekolah menengah atas, seperti yang tercantumkan dalam kurikulum Australia.

Namun menurut para peneliti di Australian National University (ANU), menunggu hingga siswa berusia 16 tahun untuk mempelajarinya adalah terlambat.

Peneliti sains dari ANU, Inez Harker-Schuch sedang mengembangkan sebuah game online interaktif yang disebut CO2peration, untuk anak-anak berusia 12 sampai 14 tahun untuk belajar tentang soal iklim.

Permainan ini menantang para pemainnya untuk melakukan misi pencarian fakta-fakta untuk mengumpulkan sampel dan data soal mengapa Bumi memiliki permukaan yang kaya akan air.

Ini adalah misteri ilmiah yang mengantarkan para ilmuwan menyadari bahwa iklim bumi sedang berubah.

Menurut Inez, anak-anak mengalami perubahan perkembangan yang pesat di usia 12 tahun.

“Mereka mulai melihat fungsi eksekutif dan masalah kompleks dengan cara yang berbeda,” katanya.

“Inilah yang kita sebut penalaran abstrak, terjadi sekitar usia 11 untuk anak perempuan, dan 12 tahun untuk anak laki-laki.”

Sekedar sains

Inez mengatakan remaja berusia 12 tahun berhak mendapatkan pengetahuan untuk membantu mereka mengatasi masalah yang kompleks.

“Saya tidak tertarik untuk mengubah pendapat mereka atau memberi mereka pendapat, saya hanya tertarik untuk mengajarkan mereka sains,” katanya.

“Seringkali di sekolah, Anda akan memiliki guru yang memberikan instruksi soal perubahan iklim dan mereka mungkin mendiskusikan hal-hal yang menakutkan.”

Dengan fokus untuk menjauh dari keramaian dan kebingungan soal perubahan iklim, Inez dan tim risetnya berharap dapat menarik minat siswa.

“Sebagai seorang pendidik lingkungan, saya mengerjakannya sejak dini, bahwa perubahan iklim adalah hal yang sangat rumit untuk dijelaskan kepada siswa,” katanya.

Sebagai bagian dari permainan, para pemain menjelajahi setiap planet berbatu di tata surya.

Permainan 3D akan memungkinkan pemain untuk memperbesar dan memperkecil tampilan peta ruang angkasa dan melihat secara dekat susunan molekul.

“Kita perlu menggunakan visualisasi untuk mengajarkan ilmu iklim,” jelas Inez.

“Anak-anak sangat sering menggunakan perangkat mereka, jadi kami ingin menggunakannya dan membuatnya berguna.”

Permainan saat ini sedang diuji di beberapa sekolah di Eropa dan Australia, sebelum diluncurkan kepada publik pada bulan Mei tahun depan.

Inez telah mempromosikannya lewat Kickstarter untuk mendanai proyek tersebut, yang berlangsung sampai 9 November.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.