ABC

Antusiasme Pengungsi Baru Rayakan Natal di Australia

Warga terbaru kota Toowoomba di Queensland, yang sebelumnya adalah pengungsi, sudah tidak sabar untuk merayakan Hari Natal yang aman dan damai di rumah baru mereka di Australia.

Zainabu dan anak laki-lakinya Abdul-Aziz berasal dari Kongo, tapi telah tinggal di kamp pengungsian di Uganda selama 6 tahun.

“Ini akan menjadi Natal pertama yang dapat saya nikmati dengan anak laki-laki saya,” ujarnya.

“Di Afrika saya tidak aman. Saya tidak bisa peduli dengan Natal. Jika anda tidak aman, bagaimana anda bisa menikmatinya? Natal selalu menjadi hari yang terlalu menyedihkan.

Zainabu berencana mengejutkan anak laki-lakinya dengan kado Natal istimewa, “dan kemudian kami akan pergi ke restoran. Dan lalu pergi ke taman dan dia akan bisa menikmatinya bersama dengan anak-anak lain”.
Abdul-Aziz mengaku dia beberapa hadiah yang ingin didapatnya untuk dirinya sendiri dan daftar hadiah yang lebih panjang untuk ibunya.

“Saya ingin sebuah drum dan mobil dengan alat pengendali jarak jauh, tapi saya juga terpikirkan mengenai ibu saya, barang-baranguntuk rambutnya, peralatan rias wajah, kalung dan cincing,” katanya.
Dia dengan cepat belajar melakukan Natal ala warga Australia.

“Saya ingin pergi ke pantai dan berenang,” ungkapnya.

Rana, Dawood, Maryam dan Sarah
Rana dan Dawood tiba di Toowoomba bersama dua anak perempuan mereka Maryam dan Sarah dari Irak.

ABC Southern Qld: Peter Gunders

Rana dan Dawood menghabiskan waktu selama 2 tahun di Yordania, setelah meninggalkan Irak bersama dengan dua anak perempuan mereka Maryam dan Sarah.
“Kami perlu mengatakan terima kasih banyak kepada Australia karena telah memberi kami keamanan dan karena telah menjadi tempat yang sangat indah,” ungkapnya.

“Natal pada tahun ini akan sangat berbeda, ini akan menjadi Natal musim panas pertama kami, tapi yang lebih penting adalah kami bisa bersantai,”

Setelah tiba di Australia Oktober lalu, keluarganya dengan cepat mempersiapkan perayaan Natal mereka.

“Kami membeli pohon Natal dari (toko amal) St Vincents kemarin,” kata Rana.
“Dan pada Hari Natal kami akan pergi ke gereja terlebih dahulu, menghabiskan waktu bersama keluarga, dan akan menyantap kubba, makanan yang dibuat dari daging domba dan nasi.

“Taman-taman disini sangat menyenangkan, dan segala sesuatunya serba hijau,” ungkat Rana.

Schadrach dan anak-anaknya
Anak-anak Schadrach, Aaron, Rachel, Riziki dan Samuel menghabiskan liburan Natal mereka di kamp pengungsi di Malawi.

ABC Southern Qld: Peter Gunders

Schadrach dan anak-anaknya Riziki, Aaron, Rachel, dan Samuel tinggal di kamp pengungsi di Malawi (Afrika) selama 16 tahun sebelum akhirnya tiba Toowoomba tahun ini.

“Kami akan merayakan Natal dengan keluarga berbeda dan banyak dari saudara Nasrani kami di kamp pegungsi,” kata Shadrach.

“Saya akan menikmati Natal pertama di Australia ini, Ini merupakan hari yang baik. Ini merupakan hari dimana Tuhan berbagi hadiah cintanya dengan kita,”
Keluarga ini berencana mengunjungi salah satu dari banyak taman di Toowoomba pada Hari Natal.

Dan mereka berencana merayakan Hari Natal dengan cara yang tidak biasa.

“Kami senang berbagi sedikit hal yang kita punya,” kata Rizki.
“Kami akan berbagi dengan kerabat dan teman,”

“Oh ya,” tambah Schadrach. “Ini akan menjadi pesta yang besar!”

Grace Angar
Grace Angar sudah tinggal di Australia selama 2 bulan.

ABC Southern Qld: Peter Gunders

Grace Angar tiba di Toowoomba dua bulan lalu dari Sudan Selatan melalui kamp pengungsi di Kenya.
“Di Afrika, terutama di kamp-kamp pengungsi, Hari Natal tidak biasanya dirayakan besar-besaran,” katanya.

“Hal terbaik yang dapat dilakukan kepada orang-orang adalah mendapat baju baru atau sepatu dan kami akan memasak sesuatu yang istimewa seperti ayam.”
Tahun ini Grace sangat menantikan ‘waktu sunyi untuk sekali ini’.

“Setelah hidup di kamp pengungsian, saya sangat menantikan bisa menghabiskan waktu yang sunyi bersama dengan keluarga saya, dan memberikan Natal apa yang kami bisa lakukan dan tidak perlu mengkhawatirkan apapun,” ungkapnya.

“Natal adalah waktu untuk perayaan, Ini kelahiran Yesus!”

Grace telah menyaksikan pusat perbelanjaan yang sibuk, dan mulai membenamkan dirinya dalam tradisi tanah air barunya.

Pemuda Afrika-Australia ini memberi saran bagi mereka yang merasa harus ‘jor-joran’ berbelanja menjelang Natal ini.

“Ada begitu banyak hal yang bisa dibeli. Bijaksanalah dengan pengeluaran Anda. Sekolah akan dimulai pada bulan Januari mendatang.”
Diterjemahkan pada pukul 18:00 WIB, 22/12/2016 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.