ABC

Anthony Albanese dapat dukungan tokoh partai Buruh

Tokoh senior partai Buruh, Greg Combet dan Penny Wong mendukung Anthony Albanese mencalonkan diri menjadi pemimpin partai yang baaru.

Albanese dan kandidat calon pemimpin partai Buruh lainnya, Bill Shorten, akan menggelar kampanye untuk merebut suara kaukus dan anggota partai Buruh.

Malam ini, Selasa (17/9) Albanese mengumumkan kampanyenya disampaikan oleh Greg Combet, yang sempat pension pada pemilu lalu.

“Saat anda kalah dalam pemilu, anda harus mencari seseorang yang kuat, seseorang yang menyatu dengan tradisi partai Buruh… seseorang yang siap terbang dan terutama jika ingin berhadapan dengan Tony Abbott,” ujar Combet.

“Apa yang dibutuhkan partai Buruh? Seorang yang kuat, tegas pandangannya, mempraktekkan nilai nilai mereka dengan kehidupannya dan berkomitmen dengan gerakan partai Buruh,” tambahnya.

Sementara sang kandidat Albanese meyakini dia adalah figure terbaik yang akan memimpin partai Buruh untuk kembali dalam pemerintahan saat ini.

Sebelumnya, Greg Combet mengungkapkan dirinya bersama Albanese berteman sejak menjadi mahasiswa di Universitas Sydney pada 1980an.

Presiden partai nasional, Jenny McAllister, juga memberikan dukungan kepada bekas wakil perdana menteri itu dan menggambarkan Albanese sebagai pemimpin yang disukai.

“Kami semua mendukung calon yang berkomitmen terhadap demokrasi, energik, serta tidak diragukan lagi progesifitasnya di partai Buruh,” puji McAllister.

Pendukung kesetaraan

Senator Wong menyatakan kedua kandidat akan menjadi pemimpin partai Buruh yang luar biasa, bahkan perdana menteri, tapi dia menyebut bahwa Albanese lebih berpengalaman.

“Salah satu alasan utama saya mendukung Anthony adalah tidak ada lagi yang kuat, pendukung kesetaraan yang bersamangat, terutama untuk perempuan,” ujar Wong beralasan.

Hasil pemungutan suara antara Albanese dan Shorten akan diumumkan pada 13 Oktober.

Mantan Perdana Menteri Kevin Rudd mengubah aturan pemilu partainya untuk memilih pemimpin yang baru.

Rudd menetapkan hak suara buat anggota partai sebesar 50 persen untuk memilih pemimpin dan juga mengenalkan peraturan baru yang  berarti mayoritas 75 persen suara kaukus akan diminta menggantikan pemimpin Partai Buruh dalam pemerintahan .

Combet yang mendukung Albanese mengkritik aturan baru terkait persentase kaukus sengaja untuk menyingkirkan pemimpin.