ABC

Animator Australia di Balik Film The Lego Movie

Film animasi The Lego Movie tengah meraih sukses besar. Salah satu pemeran di balik film yang sudah meraup 400 juta dollar (Rp 4,2 triliun) di box office dunia ini adalah studio animasi Animal Logic, yang bermarkas di Sydney, Australia.

Para pengisi suara dalam The Lego Movie antara lain adalah Will Ferrell, yang antara lain terkenal karena bermain dalam film komedi Anchorman, dan Chris Pratt, sementara sutradara dan penulisnya adalah Chris Miller dan Phill Lord.

Selain nama-nama terkenal tersebut, ada juga 300 orang lainnya di studio Animal Logic, yang bekerja keras selama 28 bulan, membuat tokoh-tokoh film ini, yang bentuknya persis dengan manusia-manusia kaku mainan Lego, tampak dinamis dan memiliki berbagai mimik, mulai dari tertawa, sedih, hingga kecewa. 

Tidak mudah melakukan tugas tersebut, namun produser Australia untuk The Lego Movie, Amber Naismith, berkata bahwa animator yang baik akan selalu bisa melakukan hal yang lebih dengan bekal sedikit.

Yang paling sulit adalah memberi mimik pada tokoh utama film tersebut, Emmett, yang digambarkan simpatik tapi juga agak membosankan. Kuncinya adalah kembali ke dasar-dasar animasi tokoh kartun, seperti cara menggambarkan mata dan mulut, kata Naismith.

Ini adalah kedua kalinya Animal Logic bekerjasama dengan Universal Studios untuk membuat film animasi. Yang pertama adalah saat membuat film Happy Feet, yang menjadikan perusahaan animasi tersebut pemain besar dalam dunia animasi.

Film The Lego Movie terlihat seolah-olah dibuat dengan balok-balok Lego sungguhan. "Ada goresan, sidik jari, bekas gigitan, dan semua yang bisa anda temukan dalam tempat Lego anak-anak di rumah," ucap Naismith.

Para penggemar Lego di seluruh dunia selama bertahun-tahun memang sudah membuat film dengan cara menggunakan mainan Lego, yang disebut teknik stop motion. Film tersebut kemudian diunggah ke internet. Hal ini seolah-olah tampak juga dalam The Lego Movie.

"Kita memang ingin membuat ini tampak seperti film stop motion," jelas Naismith, "Penting bagi para sutradara memastikan bahwa penonton bisa menghentikan film saat menonton di rumah, dan membuat adegan itu [dengan menggunakan lego sungguhan."

Perusahaan Lego sendiri didirikan di Denmark tahun 1932. Kebanyakan patennya telah kadaluwarsa dalam beberapa tahun terakhir.