ABC

Angklung Indonesia Kian Dikenal di Adelaide

Sebuah kelompok musik angklung Indonesia kini semakin dikenal luas di Adelaide, Australia Selatan. Karena banyaknya permintaan untuk tampil di berbagai acara, kelompok musik ini berencana menjadikannya dua grup.

Minggu lalu, tanggal 18 Februari 2014  kelompok yang dipimpin oleh Ferry Chandra dan beranggotakan masyarakat Indonesia mengisi acara di Government House di Adelaide.

Mereka hadir membawakan lagu-lagu Indonesia dan Australia dalam acara penyerahan penghargaan multikultur yang diselenggarakan pemerintah negara bagian Australia Selatan.

"Pada awalnya kami hanya diminta untuk tampil sekali saja saat mengiringi tamu yang hadir saat mereka bersantap siang." kata Ferry Chandra.

"Kemudian diubah untuk main penyambutan tamu di pagi hari. Setelah kita gladi resik, ketua pantia mendatangi saya dan kami diminta main dua kali yaitu di bagian penyambutan dan juga mengiringi tamu-tamu makan. Mungkin mereka tertarik setelah mendengar kami pas gladiresik." kata Ferry Chandra lagi.

Kelompok Angklung Indonesia ini dibentuk sejak tahun 2011, sebagai wujud kecintaan beberapa warga Indonesia yang tinggal di Adelaide atas instrumen musik asal Jawa Barat tersebut.

Ferry mendatangkan sendiri satu perangkat lengkap angklung tersebut yang dibelinya dari perusahaan pembuat angklung Sawung Ujo di Bandung seharga Rp 60 juta.

indonesian angklung grup in Adelaide Kelompok Angklung Indonesia Adelaide bersama Gubernur Jenderal Australia Selatan Kevin Scarce (tengah) dan Ferry Chandra (empat dari kanan).

Yang unik dari kelompok angklung Indonesia Adelaide ini adalah para anggotanya sebagian besar adalah para warga senior  yang tinggal di sini.

"Sekarang anggotanya ada 20 orang, dan mereka tidak tiap kali semuanya tampil, tergantung pada siapa yang bisa hadir." tambah Ferry lagi.

Sejak terbentuk di Adelaide, kelompok ini pada awalnya tampil di kegiatan amal ataupun di acara gereja. Namun, menurut Ferry, karena semakin dikenal, mereka mulai banyak tampil di kalangan lebih luas.

Tahun 2013, mereka tampil di Rundle Mall, pusat perbelanjaan terbesar di Adelaide, yang buka untuk pertama kalinya pas hari libur Australia Day 26 Januari.

Menurut Ferry Chandra, sekarang dengan banyaknya permintaan untuk tampil, mereka sampai mengalami kesulitan untuk mencari waktu guna berlatih.

"Sejak saya kembali dari Indonesia 5 Februari sampai Indofest 13 April nanti, kira-kira ada 12-13  kali pertunjukan yang akan kami lakukan. Yang paling padat adalah di bulan Maret." tambah Ferry.

Indofest adalah festival di luar ruangan terbesar di dunia yang diselenggarakan di luar Indonesia, akan berlangsung di Rymill Park, Adelaide 13 April 2014.

Karena banyaknya tawaran manggung ini, Ferry Chandra berencana untuk membagi kelompok ini menjadi dua grup.

"Jadi ada grup yang latihan, dan ada yang tampil, sehingga bisa saling bergantian. Hal ini supaya kami bisa tetap berlatih dan penonton akan disuguhkan dengan lagu-lagu baru." kata Ferry lagi.