ABC

Angka Penularan di Melbourne Turun Dalam Sehari, Terendah Dalam Tiga Pekan

Hari Kamis (13/08), negara bagian Victoria mencatat 278 penularan baru dalam 24 jam terakhir, sementara itu satu orang meninggal dunia di New South Wales, dan Selandia Baru mencatat 13 kasus baru.

Perkembangan terbaru COVID-19

  • Di Victoria mencatat 278 penularan virus corona, angka terendah dalam dua minggu terakhir
  • Di NSW, seorang perempuan berusia 80-tahunan meninggal, korban pertama dalam 12 hari terakhir
  • Di Selandia Baru ada 13 kasus baru sejak Auckland dinyatakan masuk dalam lockdown tahap ketiga

Angka penularan harian yang rendah di Victoria dengan ibukota Melbourne menjadi angka terendah harian selama tiga minggu terakhir.

Jumlah mereka yang meninggal dalam 24 jam terakhir juga terendah dalam seminggu terakhir, dengan delapan kematian.

Menteri Utama Victoria, Premier Daniel Andrews mengatakan angka terbaru ini menunjukkan trend sepanjang seminggu terakhir.

Dalam jumpa pers ia juga mengumumkan warga yang harus menjalani karantina sambil menunggu hasil tes COVID-19, sehingga tidak bisa bekerja, akan mendapat kenaikan tunjangan bantuan uang dari Rp3 juta menjadi Rp4,5 juta.

Pemerintah negara bagian Victoria sudah membayar 17 ribu tunjangan uang senilai AU$300 bagi mereka yang tidak lagi memiliki cuti sakit.

Kematian pertama di NSW dalam 12 hari

Sementara di negara bagian New South Wales, termasuk ibukota Sydney, pihak berwenang setempat mengumumkan adanya 12 kasus baru selama 24 jam terakhir.

Seorang perempuan berusia 80-an tahun meninggal dunia dan menjadikannya warga ke-53 yang meninggal di negara bagian tersebut.

Ini juga merupakan kematian pertama selama 12 hari terakhir, setelah korban meninggal sebelumnya terjadi 1 Agustus lalu.

Total kematian terkait pandemi COVID-19 di Australia saat ini sudah mencapai 361 orang.

Sementara itu, di negara bagian Queensland, tidak tercatat adanya kasus baru selama 24 jam terakhir.

Dua kasus terbaru tercatat di Australia Barat yang beribukota Perth.

Dua kasus baru itu adalah seorang perempuan berusia 50-an tahun dan pria berusia 30-an yang baru saja kembali dari luar negeri dan sedang menjalani karantina.

A sign in front of a driveway to a warehouse
Fasilitas milik Americold di Mt Wellington, Auckland dimana beberapa pekerja positif terkena COVID-19.

Google

Selandia Baru mencatat 13 kasus baru

Di Selandia Baru,13 kasus corona baru tercatat dalam 24 jam terakhir, semuanya memiliki hubungan dengan empat orang anggota keluarga di Auckland yang sebelumnya sudah dinyatakan positif.

Saat ini ada 36 kasus aktif di Selandia Baru, setelah sebelumnya Selandia Baru bebas COVID-19 selama 102 hari sampai muncul kasus positif baru pada hari Senin kemarin.

Dalam kasus terbaru ini, tiga di antara mereka bekerja di gudang berpendingin milik perusahaan Amerika Serikat, Americold.

Salah satu gudang berada di kawasan perumahan Mount Wellington dan satu lagi di bandara Auckland.

Direktur Pelaksana Americold untuk Australia dan Selandia Baru, Richard Winnall mengatakan pekerja yang positif sebelumnya bekerja bersama seorang pria berusia 50-an tahun yang sudah dinyatakan positif sebelumnya.

Dia mengatakan kepada ABC ada juga dua kasus positif di fasilitas Americold di Laverton North di Melbourne beberapa waktu lalu.

Namun dia mengatakan tidak ada kaitannya antara kasus di Australia dengan di Selandia Baru, karena barang-barang dari gudang Melbourne tidak dikirim ke Auckland.

Sejak kemarin kota terbesar di Selandia Baru, Auckland dinyatakan dalam posisi lockdown tahap tiga dan utuk sementara berlaku selama tiga hari.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan, dia akan membuat keputusan lebih lanjut setelah ada data yang lebih rinci mengenai penyebaran virus ini di kalangan warga.

Dia memperkirakan kasus di negara tersebut akan meningkat lagi sebelum kemudian terjadi penurunan.

ABC/Wires

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya.