ABC

Angka Harapan Hidup Tunawisma Australia Lebih Singkat dari Warga Somalia

Tunawisma di sejumlah wilayah di Australia memiliki angka harapan  hidup lebih rendah dibandingkan penduduk dari negara paling miskin di dunia. Hasil riset terbaru di Australia ini menyimpulkan  dampak tinggal diluar rumah bagi kesehatan menjadi penyebabnya.

Riset yang dilakukan di tempat penampungan tunawisma pria di Hobart, Bethlehem House, ini dipresentasikan pekan ini di Konferensi Tunawisma Nasional di Brisbane.

Di tempat penampungan ini diketahui kalau usia kematian rata-rata dari 41 tunawisma pria yang tinggal ditempat itu selama lebih dari satu dekade adalah 48 tahun.

Petugas di tempat penampungan itu, Jeff Bendall mengatakan angka itu lebih rendah dibandingkan angka harapan hidup penduduk di sejumlah negara di Afrika.

"Alasan utama dari fakta ini adalah karena para tunawisma itu telah hidup di jalanan yang bisa  memicu masalah kesehatan," katanya.

"Banyak dari para tunawisma pria ini yang tidur dijalanan ditengah udara dingin. Karenanya tubuh mereka bekerja keras untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat.

"Selain itu masalah  narkoba dan alkohol juga membuat ginjal mereka sakit, apalagi  mereka juga merokok,"

"Hampir 85% dari klien kami di Bethlehem house adalah perokok dan itu memicu emphysema."

CEO Tunawisma Australia, Glenda Stevens mengatakan cerita serupa juga terhadi diberbagai kawasan di Australia lainnya.

"Laki-laki tunawisma di seluruh Australia, angka harapan hidupnya sekitar 45 – 47 tahun, sangat buruk jika pria semuda itu di negara sekaya Australia harus meninggal dunia," katanya.

"Karena rata-rata angka harapan hidup pria di Somalia saja 48 – 86 tahun," tambahnya.

"Jadi pria Somalia saja bisa berharap bisa hidup lebih lama, ketimbang pria Australia yang menyandang sebagai tunawisma dalam waktu lama,"

Data dari kunjungan ke lembaga panti sosial Salvation Army Victorua juga menunjukan angka harapan hidup tunawisma pria di fasilitas itu hanya sekitar 45 tahun.

"Data angka harapan hidup ini merupakan satu-satunya yang tersedia. tidak pernah ada pihak manapun yang menghitung data angka harapan hidup tunawisma di seluruh Australia sebelumnya," katanya.

Sulit cari tempat penampungan

Salah satu tunawisma di Hobart adalah Daryn Guest, ia sendiri tidak percaya dirinya masih bisa bertahan hidup hingga kini.

Guest tidak lagi memiliki alamat rumah tinggal yang tetap sejak berusia 18 tahun.

"Saya sangat beruntung bisa bertahan hidup hingga usia 49 tahun, " tuturnya.

Guest berkisah ia mengalami kekerasan seksual ketika masih kecil, sehingga setelah berangkat remaja dia memutuskan untuk melarikan diri. Guest mengaku dirinya sebenarnya ingin memiliki rumah, tapi dengan catatan kejahatan yang dimilikinya dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan dan bukan merupakan penyewa yang diinginkan pemilik rumah.

Daryn Guest merupakan satu dari 300 tunawisma yang pernah tinggal di Bethlehem House selama 18 bulan.

Tempat penampungan ini bermitra dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengatasi penyakit kronis dan penyalahgunaana obat-obatan berbahaya.