Anggrek ini Mirip Tokoh Kartun Walt Disney
Otoritas pemadam kebakaran Australia memperingatkan tentang ancaman punahnya sejumlah tanaman khas Australia, akibat budaya membakar lahan yang tidak dilakukan pada waktu yang tidak tepat.
Pihak pemadam kebakaran Australia kerap melakukan apa yang dinamakan membakar lahan di musim semi dan gugur, namun belakangan muncul kekhawatiran praktek pembakaran lahan semacam ini justru membuat sejumlah tanaman terancam punah.
Untuk membantu kampanye mereka, sejumlah ilmuwan yang peduli dengan isu ini sengaja menjadikan tanaman bunga khas Australia yang memiliki bentuk paling aneh, Caleana major, atau yang lebih dikenal dengan nama Anggrek Bebek Terbang atau the flying duck orchid.
Bunga aneh ini terlihat bagai dirancang oleh Walt Disney dan menampilkan karikatur bebek yang sedang terbang.
Karen Groeneveld yang tinggal di Gunung Jerrabomberra di Queanbeyan, di Selatan New South Wales dan memperhatikan koloni kecil tanaman ini selama beberapa tahun.
Populasi tanaman anggrek ini diyakini hanya belasan saja dan hanya terdapat di kawasan pedalaman Australia saja, dan para penggemar anggrek sengaja merahasiakan lokasi tumbuhnya anggrek ini.
"Anggrek ini terlihat persis seperti bebek, kelopak bunganya yang seperti bebek menjuntai diatas dedaunan, ini merupakan benda yang sangat ikonik,” kata Groeneveld.
Namun Groeneveld mengatakan dirinya sangat khawatir pembakaran lahan rutin yang dilakukan di kawasan yang terdapat koloni anggrek langka ini telah membuat semak-semak pepohonan semakin menipis dan membuat anggrek itu sulit tumbuh.
"Mengapa kita menyebutnya cagar alam, jika kita justru membakar semuanya?," katanya.
"Kita bukan hanya perlu melestarikan pohon-pohon. Tapi saya kira banyak orang melihat semak dan mereka hanya memikirkan pohonnya saja, mereka tidak memikirkan apa yang hidup dibawah kaki pohon tersebut."
Groeneveld mengatakan masalah utama adalah kebijakan pemerintah untuk melakukan pembakaran lahan di musim semi, ketika banyak spesies tanaman yang terancam punah justru tengah dalam periode pertumbuhan aktif mereka.
"memang membakar lahan di musim semi lebih mudah bagi pengelola taman, karena dianggap lebih aman lantaran tidak ada udara panas yang akan membuat kebakaran meluas,”
"Tapi kebanyakan spesies ini justru berevolusi dari sistem pembakaran di musim panas, ketika tunas mereka di bawah tanah terbengkalai, tidak di musim semi atau musim gugur."
Ilmuwan kebakaran lahan, profesor Geoff Cary mengatakan pemerintah perlu hati-hati merencanakan bagaimana, kapan dan seberapa sering membakar lahan pada musim semi dilakukan.
"Di tempat lain di Australia, sering kebakaran terdaftar sebagai pembawa dampak buruk pada spesies anggrek tertentu," katanya.
"Jadi terkait pembakaran lahan, menurut saya pesan utamanya adalah memahami keragaman dalam rezim kebakaran justru sangat penting,”
"Jadi meragamkan interval antara pembakaran lahan, musim mereka berbunga dan intensitas kebakaran akan memberikan semua spesies kesempatan untuk bertahan hidup dilingkungan mereka saat ini."
Groeneveld telah melobi Dewan Kota Queanbeyan kelanjutan program pembakaran lahan di Gunung Jerrabomberra di masa depan dan mengatakan dirinya hendak memastikan kelestarian anggrek bebek terbang aneh ini akan dipertimbangkan dalam rencana pengelolaan kebakaran tersebut.
