ABC

Anggota DPR Australia Curhat Soal Dombanya yang Ditolak Supermarket

Seorang anggota DPR Australia yang juga seorang tokoh petani terkenal, Andrew Broad, mengutarakan unek-uneknya karena mengaku dilarang menjual ternak dombanya ke salah satu jaringan supermarket besar Coles.

Anggota House of Representatives dari daerah pemilihan Mallee di pedalaman Victoria ini, memiliki 120 domba yang siap untuk dijual. Agennya menyampaikan bahwa Coles membeli domba dengan harga bagus.

Namun, kata Andrew, ketika agennya menghubungi Coles, bagian pembelian daging di supermarket ini mengatakan “Saya tidak akan membeli darinya”. Pegawai Coles itu juga, katanya, tidak akan menerima daging dari Andrew.

“Jelas mereka tidak lepas dari keinginan menggunakan kekuatan pasar mereka untuk mendapatkan keuntungan politik,” kata Andrew Broad kepada ABC.

“Pada tahun 2014, Coles telah menulis surat kepada setiap anggota parlemen federal terkait program ‘down, down’ yang mereka lakukan dan betapa bagusnya karena mendorong penurunan harga bagi konsumen,” katanya.

(Supermarket Coles di Australia selama ini menjalankan program diskon bernama ‘down,down’ – red.)

Andrew mengatakan dia membantah klaim Coles tersebut melalui korespondensi dengan rekan-rekannya anggota parlemen.

“Program itu menghilangkan jutaan dolar dari industri susu dan makanan murah di mata konsumen,” katanya.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Coles menjelaskan:

"Coles sungguh mendukung profesionalisme yang ditunjukkan bagian pembelian daging kami. Pembelian yang kami lakukan didasarkan pada keputusan komersial. Coles bergantung pada produsen domba yang sangat kuat di seluruh Australia, yang sebagian besar merupakan pemasok lama. (Kami bisa) yakinkan Broad bahwa kedudukannya sebagai anggota Parlemen tidak relevan dengan pengambilan keputusan kami secara komersial."

Tetap tidak mau beli

Broad kemudian mendatangi Coles untuk membahas larangan tersebut. Namun, katanya, dia diberitahu bahwa tidak ada larangan seperti itu.

Namun ketika dia menyampaikan bahwa dia mencoba memasukkan ternaknya untuk dijual dalam beberapa minggu mendatang, supermarket tersebut menjawab bahwa pemesanan telah penuh.

“Sepertinya tidak ada slot untuk saya minggu ini. Kami kemudian tanya bagaimana minggu depan? Mereka bilang, ‘tidak, tidak minggu depan’. Kami tanya lagi, ‘bagaimana minggu berikutnya?’ Dan mereka bilang ‘tidak untuk minggu berikutnya’,” tutur Andrew menyampaikan unek-uneknya.

Sang anggota DPR ini pun akhirnya menjual domba-dombanya ke tempat lain karena khawatir terjadi dampak lebih lanjut dari supermarket ini jika dia terus mendesak.

“Kami menjualnya di pasar dan mendapatkan harga $ 155 (Rp 1.500.000) perekor. Untungnya bagi kami ada banyak pembeli yang ingin membeli domba kualitas prima,” paparnya.

Diterbitkan Rabu 9 Agustus 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News di sini.