Anaknya Mati Kedinginan, Seorang Ibu di Texas Gugat Perusahaan Listrik Rp1,4 Triliun
Ibu dari seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang meninggal dunia setelah mereka kehilangan pasokan listrik selama cuaca dingin ekstrem di Texas, AS, mengajukan tuntutan senilai US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun terhadap dua perusahaan dengan pasal kelalaian berat.
Ibu bernama Maria Pineda itu mengatakan Dewan Listrik Texas (ERCOT) dan Entergy Corp bertanggung jawab atas kematian putranya Cristian Pavon Pineda, yang tewas pada 16 Februari di tempat tidurnya, di samping adik laki-lakinya yang berusia tiga tahun.
Lebih dari empat juta orang di Texas tidak mendapat aliran listrik dan sedikitnya 24 orang tewas setelah badai salju menyelimuti negara bagian itu pekan lalu dan membuat suhu turun jauh di bawah titik beku.
Pengadu menuduh ERCOT dan Entergy Corp mengabaikan rekomendasi dari Komisi Pengaturan Energi Federal menyusul kondisi serupa pada tahun 2011 untuk “membekukan” jaringan listrik, dan menilai mereka “sama sekali tidak siap” saat jaringan listrik mati pekan lalu.
Cristian mati kedinginan “karena jaringan bukanlah prioritas, dan penyedia energi membuat keputusan berdasarkan keuntungan”, kata pengaduan yang diajukan ke Pengadilan Distrik Jefferson County.
Keluarga itu tinggal di Conroe, Texas, di pinggiran kota Houston.
ERCOT, sebuah dewan yang bertanggung jawab atas sekitar 90 persen pasokan listrik di Texas, mengatakan akan merespon setelah meninjau gugatan tersebut.
Entergy menolak untuk membahas gugatan tersebut, tetapi seorang juru bicara mengatakan pihaknya “sangat sedih atas hilangnya nyawa”.
Pengacara Maria Pineda, Tony Buzbee mengatakan kepada ABC News Amerika bahwa dia mewakili tujuh keluarga yang anggota keluarganya mengalami kematian akibat badai, dan lebih banyak tuntutan hukum terhadap perusahaan listrik telah direncanakan.
Otopsi terhadap Cristian sedang dilakukan, kata organisasi media itu.
ERCOT mulai melakukan pemadaman bergilir pada 15 Februari, dengan mengatakan bahwa pemadaman tersebut diperlukan untuk mencegah pemadaman total di seluruh negara bagian.
“Kami yakin operator jaringan kami membuat pilihan yang tepat,” kata ERCOT.
Presiden Joe Biden menyetujui deklarasi bencana besar bagi Texas pada hari Sabtu (20/02).
Texas memiliki deregulasi pasar energi yang tidak biasa yang memungkinkannya menghindari peraturan federal tetapi membatasi kemampuannya untuk mengambil pasokan listrik darurat dari jaringan lain.
Warga Texas diminta menjerang air
Jutaan orang di Texas telah disarankan untuk menjerang air sebelum menggunakannya bahkan saat listrik telah mengalir kembali ke sebagian besar rumah.
Pejabat di Houston, kota terbesar di negara bagian itu, mengatakan air di sana aman digunakan tanpa mendidih pada hari Minggu.
Namun “Pemberitahuan tentang Menjerang Air ” telah dikeluarkan di 202 kabupaten di Texas.
“Ini mempengaruhi lebih dari 7,9 juta orang, di 202 kabupaten di Texas.
“Sebanyak 147 PWS [sistem air publik] yang melayani populasi lebih dari 33.000 orang tidak beroperasi.
“Selain itu, 4 fasilitas pengolahan air limbah PWS telah dilaporkan tidak beroperasi.”
Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan, bersama dengan militer Amerika Serikat dan Garda Nasional dan Udara Texas, dia telah mendistribusikan air.
“Sekitar 3,5 juta botol air telah dikirimkan”, kata gubernur dalam sebuah tweet.
Texas juga mendatangkan tukang pipa dari luar negara bagian untuk membantu memperbaiki pipa yang pecah, kata gubernur pada hari Minggu.
Pemilik rumah atau penyewa yang tidak memiliki asuransi mungkin dapat meminta penggantian dari Badan Manajemen Darurat Federal, katanya.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News dalam Bahasa Inggris.