ABC

Anak Pribumi Australia yang Dipisahkan dari Keluarganya Meningkat

Jumlah anak-anak dari kalangan pribumi Australia yang dipisahkan dari keluarganya diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat dalam dua dekade mendatang jika kecenderungan saat ini terus berlanjut. Hal ini disampaikan dalam laporan Family Matters di Gedung Parlemen di Canberra, Rabu (9/11/2016).

Family Matters merupakan koalisi nasional dari 150 pemimpin pribumi dan lembaga perlindungan anak.

Koalisi ini mendesak Pemerintah Australia untuk mengadopsi suatu strategi nasional serta target program Closing the Gap atau menutup kesenjangan di warga pribumi dan non pribumi, guna mengurangi peningkatan jumlah anak-anak pribumi dalam sistem perlindungan anak yang ada.

Duta Family Matters sekaligus pendidik Dr Chris Sarra mengatakan “terlalu banyak” anak-anak aborigin dan Torres Strait Islander yang dipisahkan dari keluarga mereka.

“Terjadi krisis dan kita harus berbuat sesuatu,” jelasnya.

Menurut laporan itu, saat ini sebanyak 15 ribu anak-anak pribumi hidup dengan perawatan out-of-home dan kemungkinan untuk dipisahkan dengan keluarganya oleh pihak berwenang, sembilan kali lebih besar.

“Jumlah tersebut mendorong kita untuk melakukan sesuatu secara berbeda dan kita perlu menetapkan target,” kata Dr Sarra.

Pendekatan ‘big stick’

Koalisi Family Matters menghendaki agar besarnya jumlah anak-anak pribumi dalam perawatan out-of-home bisa dihilangkan di tahun 2040 mendatang.

“Kita harus jujur mengakui bahwa besarnya jumlah anak yang dipisahkan, serta bertekad dengan cara terbuka mengembalikan anak-anak itu ke keluarga dan lingkungannya dengan jalan yang aman buat mereka,” kata Dr Sarra.

Laporan itu menyebutkan jumlah dana sudah begitu besar dibelanjakan oleh negara bagian dan pemerintah teritori dalam bentuk tanggap darurat, dibandingkan untuk layanan rehabilitasi bagi keluarga pribumi yang rentan.

Laporan menyebutkan 17 persen dari keseluruhan dana perlindungan anak dibelanjakan untuk layanan pendukung dengan alokasi 3,5 miliar dollar dibelanjakan untuk memisahkan dan merawat anak-anak tersebut.

Dr Sarra menyatakan adanya pendekatan “big stick” atau pendekatan “tongkat besar” dalam perlindungan anak di masyarakat pribumi dan kolaborasi dengan orangtua yang sangat minim.

"Sudah saatnya keterampilan dan ketahanan serta kasih sayang kita untuk anak-anak ini diakui dan didukung," katanya.

Laporan Family Matters menyatakan hal ini mewakili tingginya jumlah anak-anak yang dipisahkan dari keluarganya sejak laporan bertajuk Bringing Them Home terkait anak-anak Stolen Generations diumumkan di tahun 1997.

Diterbitkan Pukul 13:00 AEST 9 November 2016 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.