ABC

Anak Perempuan II Tahun Korban Penembakan didalam Mobil

Seorang anak perempuan berusia 11 tahun berada dalam kondisi stabil setelah ditembak di bagian kepala saat duduk di sebuah mobil di utara Tasmania, kata polisi.

Polisi, yang dipanggil ke Deloraine Medical Center sekitar pukul 21:00 pada hari Selasa (29/8/2017) akan menuduh seorang pria berusia 25 tahun menembaki sebuah mobil di court Stagg, Deloraine, Tasmania  dari jarak sekitar 50 meter.

Inspektur Detektif John King mengatakan mobil itu berisi empat orang: dua orang dewasa dan dua anak.

Dia mengatakan bahwa gadis itu duduk di bagian belakang bersama sepupunya yang berusia empat tahun saat dia terkena tembakan.

Gadis itu dipindahkan dari pusat medis ke Rumah Sakit Umum Launceston sebelum diterbangkan ke Rumah Sakit Anak Royal di Melbourne.

Kondisinya, awalnya tercatat kritis, kini sudah berangsur stabil dan membaik.

Inspektur Detektif King mengatakan setelah berbicara dengan seorang ahli bedah di Melbourne, dia yakin potongan-potongan peluru itu telah memasuki hati gadis itu melalui aliran darahnya.

‘Perselisihan di supermarket awali penembakan’

Inspektur Penyelidik King mengatakan penyelidikan kasus ini masih sedang berlangsung dan ada lebih banyak saksi untuk dimintai keterangan.

Dia mengatakan satu jam sebelum penembakan tersebut, ibu sang anak perempuan itu  telah terlibat pertengkaran fisik dengan wanita lain di Woolworths, Deloraine.

 Inspektur Detektif King mengatakan bahwa pria yang ditahan tersebut menjalin hubungan dengan wanita lain yang terlibat dalam perselisihan dan hadir dalam perselisihan di supermarket itu.

Senjata api yang digunakan dalam insiden ini belum ditemukan namun diyakini sebagai senapan berkaliber kecil.

Detektif telah terbang ke Melbourne untuk berbicara dengan sang ibu.

Sebagai tanggapan atas penembakan tersebut, juru bicara Departemen Pendidikan mengatakan bahwa ini adalah “waktu yang sangat menyedihkan bagi keluarga dan komunitas sekolah”.

“Departemen ini memastikan dukungan profesional diberikan kepada semua siswa dan staf yang mungkin terkena dampaknya,” kata mereka.

“Semua sekolah memiliki cara-cara untuk memastikan kesejahteraan staf dan siswa diprioritaskan pada masa-masa sulit seperti ini.”

Diterjemahkan pada 30/8/2017 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel bahasa Inggris disini.