ABC

Anak Bunuh Ibu dan Ditanam Di Belakang Rumah

Seorang wanita berusia 57 tahun di Kota Perth Australia Barat yang sangat “tidak menyukai’ ibunya telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan minimal penjara 20 tahun karena membunuh wanita tua tersebut dan mengubur jasadnya di sebuah kuburan dangkal di halaman belakang rumah mereka.

Helen Levina memejamkan mata dan menggelengkan kepalanya saat mendengar vonis yang dijatuhkan kepadanya di Pengadilan Tinggi karena membunuh Ella Hromaya yang berusia 76 tahun, yang mayatnya ditemukan oleh salah satu anjing mereka pada bulan Maret 2016.

Kedua wanita tersebut tinggal di sebuah properti perumahan negara bagian di South Guildford bersama putri Levina, yang tidak dapat diidentifikasi karena alasan hukum.

Pukul 6:00 sore waktu setempat pada 22 Februari 2016, anak perempuan tersebut meninggalkan rumah untuk berjalan-jalan dengan seorang teman dan ketika dia kembali satu setengah jam kemudian, neneknya telah pergi.

Levina mengatakan kepada putrinya “Nenek sudah pindah”, dan membuat sebuah cerita tentang bagaimana Ella Hromaya dijemput oleh dua orang penginjil dari Saksi Yehuwa yang pernah mengunjunginya sebelumnya.

Dua minggu kemudian anak perempuan itu mendapati salah satu anjing milik keluarga mereka,  jenis Great Dane, mengunyah tengkorak neneknya di halaman belakang rumah.

Halaman belakang rumah Helen Levina
Mayat Hromaya ditemukan sebagian terkubur dibalik dua tong sampah di halaman belakang properti South Guildford.

Disertakan: Mahkamah Agung WA

Dia segera menghubungi polisi yang menemukan mayat Ella Hromaya sebagian terkubur di belakang dua buah tempat sampah, tempat sebuah pisau dan gunting ditemukan.

Pada hari penangkapan Helena Levina, polisi menemukan kartu konsesi bank milik ibunya, dan kartu penduduk manula yang disembunyikan di pakaiannya.

Rekaman CCTV juga menangkap gambar Helena Levina menarik dana pensiun ibunya dari akunnya pada hari-hari setelah pembunuhan tersebut.

Hubungan tidak harmonis

Hakim Joseph McGrath menggambarkan hubungan pasangan itu sebagai “hubungan yang sengit” dan mengatakan Helena Levina “sangat tidak menyukai almarhum”.

Helena Levina menggunakan bahasa yang penuh kasar untuk menggambarkan ibunya kepada orang lain, pernah ia memberi tahu tetangga:

Dua minggu sebelum pembunuhan tersebut, polisi dipanggil ke rumah setelah pasangan tersebut bertengkar karena Elle Hromaya memecahkan sebuah hiasan saat membersihkan debu.

Helena Levina mengatakan kepada petugas bahwa dia ingin mereka membawa ibunya pergi.

Hakim McGrath mengatakan bahwa dia menduga pembunuhan itu tidak direncanakan karena hanya ada rentang waktu yang ketat yakni hanya 90 menit dimana putri Levina pergi berjalan-jalan, tapi sesuatu telah terjadi yang kemudian memicu pembunuhan itu.

Dia juga mengatakan bahwa dia tidak percaya bahwa Helena Levina bermaksud membunuh ibunya, namun “berniat untuk menimbulkan luka yang mengancam jiwa pada wanita kecil yang tidak berdaya”.

‘Tidak ada penyesalan atau empati’

Helena Levina dinyatakan bersalah oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tahun lalu.

Namun pengacaranya, Henry Sklarz, mengatakan kepada pengadilan bahwa kliennya mempertahankan argumennya kalau dia tidak bersalah dan berniat mengajukan banding atas keyakinannya itu.

Hakim McGrath mengatakan bahwa Helena Levina tidak menunjukkan penyesalan atau empati, yang dianggap sebagai faktor pencegah dan dapat digunakan untuk mengurangi hukuman terdakwa.

Dia juga mengatakan bahwa Helena Levina tidak dapat dikategorikan memiliki karakter yang baik, karena sebelumnya dia telah mengutil belanjaan.

Penyelidik kejiwaan psikiatri menemukan bahwa “keadaan mental Helena Levina tidak stabil” dan dia adalah “wanita cerdas dengan penalaran dan penilaian yang utuh”.

Hukuman yang dijatuhkan untuk Helena Levina berlaku surut sejak Maret 2016, untuk mencerminkan pemenjaraan yang dia sudah jalani di tahanan.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.