ABC

Anak-Anak di Pedalaman Australia Selatan Rentan Sakit Gigi

Anak-anak yang hidup di daerah pedalaman negara bagian Australia Selatan berpeluang dua kali lipat lebih besar untuk mengalami gigi berlubang atau gigi renggang dibanding rekan-rekan seusia mereka di perkotaan.

Data tersebut diungkap oleh organisasi Dokter Terbang yakni ‘Royal Flying Doctor Service’ (RFDS), yang menyelenggarakan program kesehatan gigi setahun dua kali di daerah terpencil.

Program yang diadakan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Gigi ‘University of Adelaide’ dan pertama kali dilakukan pada tahun 2011 tersebut, baru-baru ini diperpanjang selama 3 tahun melalui sebuah kerjasama dengan Bandara Adelaide.

Elke Kerin, 5 tahun, tengah diperiksa giginya di klinik pesawat RFDS di Kingoonya. (Foto: RFDS)

 

Sebagai bagian dari program ini, mahasiswa senior kedokteran gigi diterbangkan ke komunitas pedalaman yang meliputi Marla/Mintabi, Gawler Ranges, dan Birdsville Track.

Manajer Operasional Layanan Kesehatan RFDS, Dr. John Setchell, mengatakan, perpanjangan program ini berarti bahwa para dokter terbang akan dapat mengatasi masalah kesehatan serius di lebih banyak komunitas.

“Program perdananya mengungkap berbagai masalah serius dan, bahkan lebih buruk, mengungkap isu-isu kesehatan potensial yang disebabkan oleh kurangnya perawatan gigi reguler, dengan 2 dari 3 anak sekolah dan tiga perempat orang dewasa setidaknya memiliki satu lubang gigi,” jelasnya.

Meski demikian, Dr. John mengatakan, program ini telah menunjukkan tanda kesuksesan sejak awal klinik beroperasi.

Perawatan yang sederhana, utamanya bagi anak-anak, termasuk penggunaan gel fluoride atau penutup celah, berarti bahwa sedikit pasien membutuhkan perawatan lanjutan pada kunjungan 6 bulanan berikutnya ke klinik, dan tak ada lagi anak-anak yang memiliki lubang gigi baru.

“Proporsi signifikan dari mereka yang menerima pemeriksaan dan perawatan gigi selama kunjungan pertama menunjukkan perbaikan signifikan dalam kesehatan gigi di kunjungan-kunjungan berikutnya,” tutur Dr. John.

Pada periode 2013/14, ada 96 pasien, termasuk 38 anak-anak, yang mengunjungi klinik tersebut.

Klinik di daerah pedalaman memberi para mahasiswa kedokteran gigi ‘peluang yang bagus’

Para mahasiswa kedokteran gigi tahun terakhir yang bertempat di Pusat Kesehatan Gigi ‘University of Adelaide’ di Whyalla, melakukan sejumlah perawatan (di bawah pengawasan) selama klinik terbang dua hari. Perawatan tersebut meliputi:

1. Terapi restoratif yang melibatkan pengobatan kerusakan gigi tanpa obat bius

2. Penggunaan penutup celah dan atau perawatan gel fluoride untuk mencegah kerusakan gigi, dan

3. Pencabutan gigi jika diperlukan

Para mahasiswa juga melakukan sesi kesehatan gigi formal untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hubungan antara kesehatan gigi yang buruk dan penyakit kronis.

Mahasiswa kedokteran gigi asal Adelaide, Katherine Rao, mengatakan, di samping menyediakan layanan berharga untuk masyarakat di pedalaman, klinik kesehatan gigi ini adalah kesempatan yang bagus untuk mahasiswa yang bertempat di perkotaan.

“Ini adalah kesempatan awal yang bagus – tak ada dari kami yang pergi ke daerah terpencil sebelumnya. Ini sangat berbeda dari apa yang kita lakukan di Adelaide, ini adalah kegiatan yang membuka mata kita,” kisahnya.