ABC

Amerika Serikat Ingin Tempatkan Pesawat Pembom Jarak Jauh di Australia

Amerika Serikat ingin tempatkan pesawat pembom jarak jauh, atau bomber jenis B-1 serta pesawat pengintai di Australia, setelah adanya kekhawatiran ekspansi militer China di kawasan Asia Pasifik.

Komandan Angkatan Udara Amerika Serikat-Pasifik, Jenderal Lori Robinson mengungkapkan telah ada pertemuan tingkat tinggi untuk penempatan sementara pesawat bomber B-1 dan tanker udara di Kawasan Australia Utara.

"Kami sedang dalam proses berbicara tentang kekuatan rotasi, pesawat pengeboman dan kapal tanker dari Australia (Tindal dan Darwin) yang memberikan kesempatan untuk berlatih dengan Australia", kata Jenderal Robinson kepada wartawan di Canberra.

"Ini memberikan kesempatan untuk memperkuat hubungan yang sudah kita memiliki dengan Royal Australian Air Force (RAAF, Angkatan Udara Australia) dan kesempatan melatih pilot untuk memahami medan dan pentingnya memperkuat hubungan kita dengan sekutu besar kami, RAAF. "

Jenderal Robinson menegaskan Amerika Serikat akan terus terbang di atas Laut China Selatan dan berlayar melalui Selat Malaka yang disengketakan, meskipun ia menyadari adanya resiko 'salah perhitungan' akibat dampak dari militer China yang melakukan pembangunan pesat di kawasan Laut China Selatan.

Jeneral Robinson adalah perwakilan pemerintah Amerika Serikat terbaru yang resmi mengumumkan kepada Australia soal adanya Operasi Kebebasan Bernavigasi di Laut China Selatan.

"Kami akan mendorong siapa pun di wilayah tersebut dan di seluruh dunia untuk terbang dan berlayar di wilayah udara internasional sesuai aturan dan norma-norma internasional" katanya.

"Kami akan mendorong semua negara di kawasan itu untuk melakukan hal serupa, seperti yang dilakukan Amerika Serikat" tambahnya.

Tahun lalu, mantan Perdana Menteri Tony Abbott menegaskan bahwa seorang pejabat senior Amerika Serikat telah "salah bicara", saat sidang kongres dengan mengatakan adanya rencana untuk menempatakan pesawat pembom dan pesawat pengintai milik AS di Australia.

Asisten Departemen Pertahanan AS, David Shear pernah mengatakan Pentagon akan "menempatkan tambahan aset angkatan udara di Australia", termasuk "B-1 pembom dan pesawat pengintai". Hal tersebut ia katakan saat tampil di hadapan Senat Amerika Serikat untuk Komite Hubungan Luar Negeri, bulan Mei lalu.

Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne menolak memberikan pernyataan soal keberadaan pesawat pembom jarak jauh milik Amerika Serikat. Tapi ia mengatakan keberadaan Angkatan Udara AS akan lebih besar di Australia.

"Australia tetap sangat mendukung penyeimbangan Amerika Serikat di kawasan kami, dan kami bekerja sama erat untuk mendukung kepentingan daerah kita bersama," ujar Payne.