ABC

Ambil Ular di Rumah Tetangga, Pengasuh Satwa Liar Didenda Rp 45 Juta

Pemilik rumah sakit satwa liar di ujung utara Queensland telah didenda $ 4.500 (atau setara Rp 45 juta) karena memelihara satwa liar tanpa izin setelah mengambil seekor ular dari halaman tetangganya.

Harry Kunz dinyatakan bersalah di Pengadilan Magistrasi Atherton karena memelihara hewan yang dilindungi setelah dituduh mengambil seekor ular piton dari tempat tinggal seorang penduduk.

“Selain denda $ 4.500 (atau setara Rp 45 juta), saya juga harus membayar biaya hukum sebesar $ 6.000 (atau setara Rp 60 juta),” katanya.

Pria berusia 70 tahun itu merawat dan melepaskan ribuan hewan asli Australia yang terluka dan yatim piatu selama tiga dekade terakhir di Rumah Sakit Satwa Liar Eagle Nest yang didirikannya di wilayah Millstream di Atherton Tablelands, sebelah barat Cairns.

Tempat perlindungan tersebut memiliki tingkat keberhasilan 78 persen untuk satwa liar yang diselamatkan dan telah dikategorikan sebagai badan amal sejak tahun 2003.

Dianggap tak bersalah

Kunz, yang berasal dari Austria, mengatakan bahwa ia sangat terpukul oleh keputusan pengadilan tersebut, terutama karena tempat perlindungan satwa liarnya yang tidak mencari keuntungan sangat bergantung pada sumbangan masyarakat.

Ada lebih dari 1200 hewan asli Australia yang terluka dan yatim piatu di Rumah Sakit Satwa Liar Eagles Nest.
Ada lebih dari 1200 hewan asli Australia yang terluka dan yatim piatu di Rumah Sakit Satwa Liar Eagles Nest.

ABC Far North: Brendan Mounter

Ia mengatakan, dirinya hanya melakukan bantuan untuk seorang tetangga.

“Seorang perempuan menelepon saya dan meminta saya untuk mengeluarkan seekor ular yang ia temukan di rumahnya sehingga saya mengambilnya dan memasukkannya ke dalam kandang di tempat perlindungan, berniat untuk melepaskannya seperti yang telah saya lakukan ribuan kali sebelumnya,” kata Kunz .

“Tapi petugas EHP (Departemen Perlindungan Lingkungan dan Pelestarian Warisan) melakukan inspeksi dan mengatakan bahwa saya menyimpan ular itu.

Kunz, yang mewakili dirinya di pengadilan, mengatakan bahwa ia tidak memiliki izin yang diperlukan untuk menyimpan ular itu karena ia tidak mampu membayar biaya hampir $ 6.000 (atau setara Rp 60 juta).

Izin itu juga melibatkan beberapa kursus pelatihan wajib, termasuk pertolongan pertama, untuk memenuhi kepatuhan.

Denda berat menyusul pembunuhan buaya

Rumah Sakit Satwa Liar Eagle Nest yang berusia 36 tahun
Rumah Sakit Satwa Liar Eagle Nest yang berusia 36 tahun memiliki tingkat kesuksesan sebesar 78% dalam membebaskan hewan Australia yang terluka dan yatim piatu.

ABC Far North: Brendan Mounter

Denda tersebut dikeluarkan hanya dua minggu setelah petani tebu Queensland utara, Errol Copley, 69 tahun, didenda $ 500 (atau setara Rp 5 juta) karena membunuh seekor buaya, meskipun hukuman maksimum untuk pelanggaran tersebut adalah $ 28.383 (atau setara Rp 283 juta).

Pada tahun 2016, Kunz menjadi berita utama ketika ia menawarkan untuk memberi tempat perlindungan hewan itu secara gratis kepada orang yang tepat, mengatakan bahwa usianya tak memungkinkan lagi untuk mengelola tempat itu.

Penjaga satwa liar itu masih mencari-cari meski lebih dari 6.000 kandidat dari seluruh dunia mengekspresikan ketertarikan mereka.

Departemen Perlindungan Lingkungan dan Warisan telah dihubungi untuk memberikan komentar mengenai denda tersebut.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.