ABC

Amar Hadid, Atlet Skateboard Perempuan Berjuang Tembus Olimpiade

Ketika Amar Hadid beraksi di arena skate dan melempar dirinya ke udara, reaksi dari penonton-lah yang memberi perempuan muda berusia 19 tahun ini motivasi yang ia butuhkan.

“Menjadi seorang perempuan, anak-anak kecil seringkali bilang: ‘Bisakah kamu bermain skateboard?’ Lalu mereka melihat saya dan ternganga: ‘Wah, apakah kamu pemain pro?’,” ujar Amar.

"Seorang pemuda berkata kepada saya, ‘Saya tak pernah tahu cewek bisa melakukan itu’, dan saya memberi tahu mereka, ‘Ya, perempuan bisa melakukan apapun’."

Amar baru belajar skateboard lima tahun lalu tapi tahun ini ia mendapatkan beasiswa atlet akademik Australia pertama di Universitas Sydney (USYD) untuk bermain skateboard.

Ia menyeimbangkan tahun pertamanya kuliah Sarjana Seni, jurusan biologi dan bahasa Arab, dengan pelatihan untuk Olimpiade 2020 Tokyo yang akan memasukkan skateboard sebagai cabang olahraga untuk pertama kalinya.

“Saya suka bermain skating di jalur landau (ramp) karena sama kreatifnya, Anda membuat jalur anda sendiri dan kombinasi trik satu per satu,” kata Amar.

Ia menuturkan, “Saya tadinya berjuang dengan diri sendiri apakah saya ingin bermain skateboard atau sepak bola, tapi skateboard memberi saya perasaan yang tak diberikan olahraga lain.”

“Ini terdengar sangat murahan tapi ketika saya meluncur, saya merasa terbebas, saya merasa bisa terbang dan bisa melakukan apapun. Itu sebabnya saya sangat ketagihan,” tambahnya.

Mikey Mendoza mulai bermain skateboard sejak usia 6 tahun di Gold Coast.
Mikey Mendoza mulai bermain skateboard sejak usia 6 tahun di Gold Coast.

ABC Radio Sydney: Amanda Hoh

Ingin menjadi yang terbaik di dunia

Rekan Amar sesama atlet, yakni mahasiswa tahun pertama -Mikey Mendoza, juga menerima salah satu beasiswa atlet USYD dan mengkhususkan diri dalam skating jalanan; menggunakan jalur landau (rampbowl dan tangga untuk dasar triknya.

Mikey sedang menempuh studi Sarjana Seni, jurusan manajemen dan ekonomi.

Pasangan ini telah dipilih untuk melatih tim Australia, namun dalam beberapa tahun ke depan perlu bersaing di beberapa kompetisi internasional untuk masuk dalam peringkat terbaik di dunia.

Hanya 80 atlet teratas, laki-laki dan perempuan, yang akan dipilih untuk bersaing di Olimpiade.

“Mungkin itu hal terbaik untuk para pemain skateboard dan untuk diperlakukan seperti atlet profesional,” kata Mikey.

“Universitas ingin agar olahraga skateboard tak hanya sebagai hal baru, ‘ya kami keren’ … mereka benar-benar ingin menginvestasikan diri mereka dalam olahraga ini.”

Selama akhir pekan, Mikey berada di posisi ketiga di turnamen Street League Skateboarding internasional di Mona Vale, Selandia Baru.

Amar dan Mikey harus masuk ke 80 teratas pemain skateboard dunia untuk bisa berlaga di Olimpiade.
Amar dan Mikey harus masuk ke 80 teratas pemain skateboard dunia untuk bisa berlaga di Olimpiade.

ABC Radio Sydney: Amanda Hoh

Disiplin dan kebugaran fisik jadi kunci

Amar dan Mikey berlatih selama beberapa jam dalam seminggu, baik di gym maupun di taman skate.

Dengan jumlah adegan jatuh yang dilalui pasangan ini selama sesi latihan, menjadi fleksibel, ringan dan prima menjadi sangat penting.

Bagi Amar, disiplin dalam skateboard dibutuhkan sama seperti olahraga lainnya.

“Anda jatuh dan Anda harus bangkit kembali untuk melakukan triknya,” jelas atlet muda ini.

"Anda harus tetap bertahan dan begitulah hidup. Apa yang Anda terapkan dalam skateboard bisa and implementasikan dalam kehidupan nyata."

Diterjemahkan 25/7/2017 oleh Nurina Savitri dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.