ABC

Alasan Mengapa Donor Jaringan Selamatkan Nyawa

Seperti kebanyakan anak perempuan, Kayla Pheeney mulai menari ketika usianya empat tahun. Dia menyukai menari dan pernah tampil di tingkat nasional.

Tapi saat usinya sembilan tahun, ia mulai mengalami sakit parah di lututnya.

“Saya pergi ke dokter spesialis karena sakit di lutut saya dan kemudian menjalani scan, dan ketahuan saya mengalami luka lutut parah dan robek hingga sendi lutut,” katanya kepada Genevieve Jacobs dari ABC Radio di Canberra.

“Itu cedera yang tidak dapat dia temukan padahal dia sudah menjadi spesialis bertahun-tahun lamanya,” tambah Kayla merujuk pada spesialis yang menanganinya.

Kualitas hidup turun drastis

Kayla terlahir dengan discoid meniskus, keadaan anatomis yang biasanya tidak menimbulkan masalah.

Ia menjalani operasi lutut pertama ketika berusia sembilan. Tahun berikutnya, dua-pertiga dari tulang rawannya diambil dari salah satu lututnya, karena tidak bisa lagi diperbaiki.

“Jadi pada dasarnya, saya berjalan setiap hari dengan rasa kesakitan,” katanya.

Canberra cartilage transplant recipient Kayla Pheeney on crutches
Warga Canberra penerima transplantasi tulang rawan, Kayla Pheeney menggunakan tongkat penyokong setelah dioperasi.

Foto: Koleksi Kayla Pheeney

“Kualitas hidup saya menurun secara drastis,” ujarnya.

Spesialis merekomendasikan agar dirinya mendapat transplantasi tulang rawan. Tapi, ia harus menunggu sampai dirinya berhenti tumbuh berkembang, sebelum bisa masuk daftar tunggu transplantasi.

Setelah setahun berada dalam daftar tunggu, seorang donor ditemukan dan transplantasi pun akhirnya dilakukan tahun 2016 lalu.

“Prosedur transplantasi ini sangat jarang, dan belum pernah dilakukan di Canberra. Kami harus ke Brisbane,” katanya.

“Ukuran tulang rawan harus sesuai, jadi banyak orang tidak menemukan yang pas,” tambah Kayla.

Terbebas dari rasa sakit

Kayla mengatakan jalannya untuk sembuh cukup lama, tapi sekarang ia sudah melihat manfaatnya.

Kayla Pheeney with her mother in Hawaii
Kayla Pheeney bersama ibunya.

Foto: Koleksi Kayla Pheeney

“Dalam beberapa bulan ke belakang, saya bisa kembali berjalan tanpa rasa sakit,” katanya. “Saya berlari untuk pertama kalinya kemarin. Rasanya menakjubkan.”

“Hal ini mengubah hidup, meskupun kita tidak tahu hasil prosedur ini untuk jangka panjang, setidaknya saat ini saya senang bisa kembali normal,” tuturnya.

DonateLife Walk

Sekarang Kayla bisa berjalan tanpa rasa sakit lagi. Ia bergabung dengan acara tahunan Gift of Life DonateLife Walk, di Canberra, hari Rabu (1/03/2017). Acara yang sudah digelar selama 11 tahun ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran soal melakukan donor organ dan jaringan.

Tercatat tahun lalu saja, sebanyak 1.447 warga Australia menerima transplantasi yang menyelamatkan jiwa mereka dari 503 donor yang telah meninggal.

Donate Life Walk
Ribuan orang memadati danau Lake Burly Griffin untuk acara Gift of Life Donate Life walk.

Foto: ABC Canberra, Kim Lester

Masih ada lebih dari 1.400 orang yang tercatat dalam daftar tunggu penerima organ. 50 orang meninggal setiap tahunnya saat menunggu transplantasi.

“Sangat penting untuk menyadari keinginan keluarga Anda,” kata Kayla.

“Sumbangan organ dan transplantasi jaringan tak akan berjalan, jika keluarga dan teman Anda tidak menyadari apa kemauan Anda, sehingga penting untuk membicarakannya,” katanya.

Untuk informasi lebih lanjut tentang organ dan jaringan donasi di Australia, kunjungi Organ and Tissue Authority.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 2/03/2017 pukul 13:00 AEST dari artikel aslinya dalam bahasa Inggris, baca di sini.