ABC

Aktivis Papua akhirnya keluar dari konjen Australia di Bali

Tiga aktivis Papua Barat yang memanjat tembok konsulat Australia di Bali sudah meninggalkan konsulat menyusul permohohan kepada Pemerintah Australia untuk menyoroti perjuangan mereka.

Aktivis mahasiswa Papua, Rofinus Yanggam, Yuvensius Goo dan Markus Jerewon memanjat tembok konsulat Australia pagi tadi, Minggu (6/10) di Bali.

Mereka menyatakan kalau mereka "mengungsi" ke konsulat dan membawa surat yang ditujukan kepada rakyat Australia.

Dalam surat tersebut, mereka meminta Perdana Menteri Australia, Tony Abbott mendorong Pemerintah Indonesia melepaskan setidaknya 55 tahanan politik dari penjara terkait sengketa wilayah Papua Barat.

Isi surat itu sekaligus mendesak agar pers asing bisa bebas meliput di propinsi Indonesia itu.

Menteri Perdagangan Andrew Robb yang berada di Bali menyampaikan kalau mereka tidak meminta suaka.

“Mereka pergi secara sukarela sehingga masalah ini sudah selesai,” katanya.

Insiden itu berlangsung saat pertemuan para pemimpin negara negara Asia Pasifik dalam KTT APEC di Bali yang menempatkan tekanan pada hubungan diplomatic Australia-Indonesia.

Sebelumnya, Clinton Fernandes akademisi pakar Papua Barat menyebutkan kalau Konjen Australia mengancam akan mengusir ketiga orang tersebut.

“Informasi yang saya terima dari kelompok Ham di Indonesia menyampaikan kalau Konjen di Bali, Brett Farmer, mengancam mereka dengan tindakan polisi Indonesia,” ungkapnya.

“Dia memerintahkan (mereka) untuk pergi, kalau tidak mereka akan menghubungi polisi Indonesia dan mengusir mereka,” tambahnya.

Senator Independen, Nick Xenophon, menyerukan kepada Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop memberikan perlindungan bagi para aktivis.

“Saya pikir, sangat penting bahwa Menteri Luar Negeri Australia tidak memerintahkan kepada konsulat di Bali untuk mengusir ketiga orang ini,” ujarnya

"I think it is absolutely critical that Australia's Foreign Minister does not make a call to the consulate in Bali expelling these three young men," he said.

Sedangkan PM Abbott yang tiba di Bali hari ini, memastikan kepada Presiden Indonesia kalau Australia menghormati kedaulatan dan perbatasan territorial Indonesia.