ABC

Aktivis Kanan Australia Diminta Kembalikan Baju Seragam

Pengadilan di Melbourne memerintahkan Neil Erikson, seorang aktivis kanan garis keras, untuk mengembalikan baju seragam bekas tempat kerjanya, perusahaan transportasi TOLL. Pasalnya, menurut perusahaan itu, tindak-tanduk Neil telah merugikan mereka.

Erikson dipecat dari TOLL dua tahun lalu, dan sempat bekerja lagi namun kembali dipecat awal tahun ini. Namun beberapa pekan lalu dia ternyata masih mengenakan seragam TOLL dalam tindak-tanduknya yang kontroversial termasuk saat menghadang Senator Sam Dastyari di Melbourne.

Pengacara TOLL mengajukan gugatan ke peradilan Federal Circuit Court untuk memaksa Erikson mengembalikan baju seragam tersebut dan berhenti merusak citra perusahaan ini.

Daalm persidangan hari Kamis (7/12/2017), terungkap bahwa TOLL telah menyurati Erikson bulan, memintanya mengembalikan seragam tersebut setelah insiden dengan Senator Dastyari.

Pengacara TOLL Martin Garrett dalam persidangan menyatakan meskipun dia menjamin akan mengembalikannya, namun Erikso malah memberikan seragam itu kepada aktivis kanan lainnya, Ricky Turner.

Protesters clash during a demonstration outside Milo Yiannopoulos' show in Melbourne.
Ricky Turner mengenakan seragam perusahaan TOLL saat bentrok dengan demonstran yang menolak Milo Yiannopoulos di Melbourne.

AAP: Erik Anderson

Pada Selasa lalu, foto pria tersebut dimuat di halaman depan suratkabar Herald Sun mengenakan seragam TOLL saat mengangkat tinjunya ke demonstran yang menolak kedatangan komentator kontroversial Inggris Milo Yiannopoulos.

Menurut Garrett, tampaknya pria ini percaya dengan mengenakan seragam tersebut membuat profil mereka lebih kuat.

“Selain memberikan seragam kepada Turner, Erikson terus membuat video di media sosial dimana dia secara tidak langsung menjelek-jelekkan TOLL dengan berbagai cara,” katanya dalam persidangan.

Erikson dipecat dari TOLL pada 2015, setelah tidak masuk kerja selama tiga minggu, saat dia menghadapi persidangan kasus menguntit orang.

Persidangan mengungkap bahwa Erikson bekerja untuk TOLL di Tasmania selama dua bulan lebih pada awal 2017, setelah berbohong dalam lamaran kerjanya bahwa dia tidak pernah terlibat kasus kriminal.

Garrett mengatakan Erikson langsung dipecat ketika perusahaan tahu mengenai hal itu.

Dalam persidangan juga disebutkan bahwa perilaku Erikson semakin mengalami peningkatan.

Garrett menjelaskan bahwa sejumlah pelanggan TOLL telah menyurati perusahaan tersebut mengenai kelakuan Erikson, karena menganggap pria ini masih karyawan TOLL.

Dalam persidangan juga terungkap adanya konsumen yang menyatakan akan menarik bisnis senilai $ 45.000 dari TOLL, telah memakai jasa TOLL selama 18 tahun namun “tidak dapat memaafkan perusahaan yang menampung kaum rasis”.

Hakim Suzanne Jones memerintahkan Erikson mengembalikan seragamnya itu dalam tempo tujuh hari serta berhenti menimbulkan kerusakan pada perusahaan tersebut.

Pria ini tidak menghadiri persidangan ini meskipun telah diberi tahu mengenai hal itu pada hari Rabu.

Diketahui bahwa dia menjawab email pada pukul 1:00 pagi di hari persidangan, menyampaikan ke pengacara TOLL bahwa dia tidak akan hadir karena tidak punya waktu berurusan dengan pengacara.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.