ABC

Aktivis Greenpeace Australia Belum Diijinkan Keluar Dari Rusia

Aktivis Greenpeace warga Tasmania, Australia, Colin Russell kemungkinan akan menghabiskan waktu Natal di Rusia karena belum  mendapatkan visa keluar dari negara beruang merah itu kendati sudah diberikan amnesti.

Aktivis berumur 59 tahun tersebut sudah menghabiskan tiga bulan dalam tahanan setelah ditangkap di bawah todongan senjata bersama dengan 29 awak kapal  kapal Arctic Sunrise lainnya yang memprotes pengeboran minyak oleh Rusia di kawasan Kutub Utara (Arctic).

James Lorenz dari Greenpeace mengatakan kerja birokrasi di Rusian sangat lambat dan belum ada kejelasan apakah Russell bakal mendapatkan visa keluar.

“Kami berharap dalam beberapa hari ke depan dia (Russell) bisa mendapatkan lembaran itu,” katanya.

Tapi tambah Lorenz, Russell tampaknya belum bisa merayakan Natal dan pulang ke Tasmania.

Saat ini istri Russell dan anak perempuannya menemani di St Petersburg.

Russell bersama aktivis Greenpeace lainnya sempat berpotensi dikenai dakwaan tujuh tahun penjara dengan tuduhan pengrusakan

Namun, parlemen Rusia pekan lalu menyetujui undang-undang amnesti serta membuka jalan bagi para pengunjuk rasa untuk kembali ke rumah.

Sementara itu, kapal Arctic Sunrise masih kini masih disita di pelabuhan Murmansk di sebelah utara Rusia.

"Sekali lagi kami sangat berharap itu (Arctic Sunrise) dilepaskan dan kami sangat berharap Rusia akan mengikuti hukum internasional,” harap Lopez.

Sedangkan perusahaan energy raksasa energi milik Rusia, Gazprom, mengumumkan bahwa Sabtu (21/12/2013) kemarin telah resmi memulai produksi minyak di Kutub Utara.