ABC

Aksi Remaja Australia Jake Bilardi di Irak tak Mencapai Apa-apa

Juru bicara militer Irak menegaskan, aksi bom bunuh diri yang dilakukan remaja Melbourne Jake Bilardi di Kota Ramadi, tidaklah membuahkan hasil apa-apa. Karena itu, warga Australia diminta untuk tidak bergabung dengan kelompok teroris ISIS seperti yang dilakukan Jake.

ISIS telah merilis foto yang menunjukkan bagaimana Jake bersiap melakukan aksi bom bunuh diri dengan mengendarai mobil yang dipenuhi bahan peledak. Menurut kelompok teroris ini, aksi Jake itu menarget sebuah unit militer di Ramadi.

Namun menurut juru bicara militer Irak Jenderal Tahssin Ibrahim, pengorbanan seperti yang dilakukan Jake itu sangat kecil maknanya.

Tahssin Ibrahim menjelaskan, serangan terhadap Brigade ke-8 Tentara Irak di Ramadi hari Rabu (11/3/2015) waktu setempat, tidak menimbulkan korban jiwa. "Hanya beberapa tentara yang cedera dan sejumlah kendaraan yang rusak," jelasnya.

Serangan bom bunuh diri yang dilakukan Jake Bilardi merupakan bagian dari sejumlah serangan terpisah yang dilakukan ISIS di Ramadi. Laporan resmi menyebutkan lima orang tewas akibat aksi tersebut.

Menurut Jenderal Ibrahim, warga negara Barat yang direkrut oleh ISIS telah ditipu dengan janji-janji kemenangan dan surga. Serangan di Ramadi, katanya, dilakukan ISIS yang telah menderita kekalahan di Tikrit.

Karena itu, ia mengatakan agar warga Australia dan warga negara lainnya untuk berpikir ulang sebelum terjebak dalam bujuk rayu ISIS.

"Ingat keluarga anda baik-baik. Ini pesan saya kepada generasi muda Australia dan negara lainnya," katanya.

Informasi lainnya menyebutkan sebelum remaja asal Melbourne itu pindah ke Ramadi, ia berada di Baji di dekat Tikrit dan menunggu giliran untuk melakukan aksi serangan bunuh diri.

Beberapa hari terakhir pertempuran terjadi di Tikrit yang sebelumnya dikuasai ISIS sejak pertengahan tahun lalu.

Namun kini tentara Irak dengan bantuan milisi Syiah mulai berhasil menguasai kota itu kembali.

Sejumlah pengamat menyatakan meskipun Tikrit berhasil direbut kembali dari tangan ISIS, namun pemerintah Irak menghadapi tantangan besar untuk memenangkan hati penduduk Sunni yang minoritas di Irak.