ABC

Aksi Aktivis Penyayang Binatang Kacaukan Transportasi di Melbourne

Aktivis penyayang binatang menggelar aksi demo serentak di berbagai kota Australia, Senin (8/4/2019), menyebabkan kekacauan arus penumpang angkutan umum di Kota Melbourne.

  • Polisi telah menahan sejumlah aktivis penyayang bintang di Queensland, NSW dan Victoria
  • Lalu lintas Melbourne terganggu karena aksi di salah satu persimpangan tersibuk di pusat kota
  • Aksi diadakan guna menandai setahun dikeluarkanya film dokumenter Dominion

Setidak 100 aktivis menggelar aksinya di persimpangan paling sibuk di kota itu tepat pada jam sibuk di pagi hari.

Polisi menahan 38 orang, termasuk tiga remaja berusia 15 tahun, karena mengikatkan diri ke mobil van yang diparkir di tengah persimpangan jalan Flinders Street dan Swanston Street, tepat di depan stasiun kereta paling sibuk Flinders Street Station.

Superintendent David Clayton dari Kepolisian Victoria menyatakan penyelenggara aksi ini tidak mengajukan pemberitahuan sebelumnya. Akibatnya, ribuan pengguna angkutan umum terlantar dan banyak yang terlambat ke tempat kerjanya.

Sebagian pelaku aksi lainnya juga saling mengikatkan diri di pintu masuk Melbourne Aquarium.

Protesters chained to the entrance of the Melbourne aquarium.
Pengunjuk rasa di depan pintu masuk Melbourne aquarium hari Senin (8/04/2019).

ABC News: Kristian Silva

Anggota dari kelompok pengunjuk rasa Justice For Captives Chelsea Hannah mengatakan aksi mereka saling mengikatkan diri dilakukan guna menunjukkan penderitaan hewan yang terkurung.

“Binatang bukanlah alat hiburan. Mengambil keuntungan ekonomi atas nama konservasi merupakan tindakan yang sangat salah,” katanya.

Di Queensland, sejumlah peternak sapi mengaku didatangi para aktivis sekitar Pukul 6: 30 pagi, setelah sebelumnya mereka mengadakan berunjuk-rasa di rumah pemotongan hewan.

Sebelumnya sekitar 20 orang mengaitkan diri mereka ke peralatan di RPH di Brisbane Barat Daya, sementara yang lain mendatangi RPH di Goulburn, New South Wales dan di Laverton, Melbourne.

Protes ini dilakukan menandai setahun dikeluarkannya film dokumenter Dominion, yang menggambarkan bagaimana kebiasaan para peternak Australia memperlakukan bintang peliharaan mereka.

Para pengunjuk rasa masuk ke RPH di Goulburn sekitar Pukul 2 dinihari, lalu mengikatkan diri ke mesin pemotongan hewan, sehingga polisi memerlukan waktu satu jam guna membebaskan mereka.

Sembilan orang ditahan dan dikenai tuduhan masuk tanpa ijin.

Jurubicara Gerakan Kaos Hijau Queensland yang mewakili para peternak mengatakan para pengunjuk rasa sebenarnya tidak punya pengetahuan mendasar mengenai kehidupan binatang.

“Para peternak telah mengikuti aturan yang ada,” kata Martin Bella.

Police on scene at Carey Brothers meatworks in Yangan as animal activists chain themselves to the kill floor.
Pengunjuk rasa masuk ke rumah pemotongan hewan di Yangan di negara bagian Queensland.

Facebook: Green Shirts Movement QLD

CEO Dewan Industri Ternak Australia (AMIC) Patrick Hutchinson mendesak pemerintah menindak tegas aksi tersebut. Dia menyebut sedikitnya lima anggota AMIC menjadi sasaran demo.

“Mereka datang ke sini membuat kerusakan, menciptakan citra yang tidak mewakili anggota kami, merusak bisnis lalu pergi,” katanya.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan mereka yang terlibat dalam serangan terhadap para petani harus dihukum.

“Saya kira pemerintah negara bagian harus memastikan bahwa hukuman maksimal harus dijatuhkan terhadap para kriminal ini,” katanya.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris selengkapnya di sini