ABC

Akibat Kekeringan, Ternak Sapi di Australia Terpaksa Makan Kulit Jeruk

Saat kekeringan berlangsung terus-menerus, banyak peternak beralih ke sumber pakan pengganti untuk ternak mereka.

Baru minggu lalu seorang petani asal negara bagian Victoria, Australia, beralih ke semangka sebagai pakan ternaknya.

Pada Senin (23/7/2018) malam, seorang peternak di utara negara bagian New South Wales (NSW) menjemput pengiriman kulit jeruk.

Bagi manusia, kulit jeruk merupakan kandungan tambahan yang lezat untuk beberapa hidangan, dan peternak asal Gunnedah, Edward Hoddle, percaya bahwa sapinya juga akan menyukai asupan manis tersebut berdampingan dengan santapan kering biji kapas dan jerami.

“Dalam kekeringan Anda harus pragmatis dan kami menimbang semua pilihan. Kulit ini adalah makanan dari surga yang muncul dari belakang truk,” katanya.

Keluarga tersebut memiliki kebun jeruk tetapi juga mengelola sekitar 700 ekor ternak.

Saat ini mereka hanya beternak sapi dan anak sapi saat kekeringan berlangsung, bahkan tanaman pakan ternak-pun gagal panen.

Meskipun kulitnya berasal dari jeruk yang mereka kirimkan ke perusahaan jus, tak pernah terpikir oleh mereka sebelumnya untuk menggunakan produk sampingan sebagai pakan ternak.

Perusahaan jus ikut sumbang

Bagi perusahaan Eastcoast Juices, yang bertempat di pantai pusat NSW, ini bukan praktik baru tetapi perjalanan pertama mereka ke pedalaman NSW.

“Kami sudah melakukan ini sejak kami mulai lebih dari 20 tahun yang lalu, tetapi jelas karena kekeringan semakin memburuk kami mampu memperluas kesempatan itu kepada para petani,” kata juru bicara perusahaan, Sam Lentini.

Ia mengatakan, perusahaan memproses 40 ton jeruk di pagi hari dan menyiapkan truk mereka.

Sapi yang kelaparan ini mencoba makanan baru mereka yakni kulit jeruk.
Sapi yang kelaparan ini mencoba makanan baru mereka yakni kulit jeruk.

Supplied: Andrew Cooney

Nutrisi selama kekeringan

Sementara para ternak harus terbiasa dengan menu makanan baru, Departemen Industri Primer Australia menyambut praktik tersebut sebagai cara menjaga agar para ternak bertahan hidup.

“Bahkan berpikir kita mungkin menganggap kulit jeruk sebagai sesuatu yang aneh untuk dimakan, itu sebenarnya cukup bergizi untuk ternak,” kata Todd Andrews, petugas pengembangan daging sapi di lembaga NSW DPI.

Andrews mengatakan, ternak mungkin membutuhkan waktu untuk menyesuaikan tetapi mereka akan menjadi lebih baik karenanya.

Ia menambahkan bahwa seharusnya ada sedikit peluang kontaminasi dari residu kimia.

“Kebanyakan orang, yang saat ini memberi makan, memberi makan sapi dan anak sapi yang tak ditakdirkan untuk rantai makanan. Jadi ada risiko residu yang cukup rendah dari memberi makan jenis makanan ini,” katanya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.