Akhir Tahun Pasifik Tropis Alami La Nina
Biro Meteorologi Australia secara resmi telah mengumumkan La Nina di Pasifik tropis.
Setelah berminggu-minggu menaikkan skala secara perlahan-lahan, unit pemantauan La Nina dari Biro Meteorologi Australia (BOM), ENSO Wrap-Up, akhirnya mengumumkan fase iklim La Nina pada hari Selasa (5/12/2017).
Prakirawan cuaca jangka panjang, Dr Andrew Watkins, mengatakan masyarakat di pantai timur (Australia) mungkin akan menjumpai cuaca tropis yang lebih lembab selama musim panas.
“Biasanya cuaca seperti ini akan membuat kita memasuki periode yang lebih basah untuk kawasan Australia timur, dan sedikit lebih dingin dan lebih banyak awan juga,” katanya.
“Desember adalah waktu yang kami prakirakan seperti itu, terutama di sepanjang Queensland selatan, New South Wales, Victoria dan bahkan timur Australia Selatan juga.”
Dr Andrew Watkins mengatakan, masyarakat juga diharap bersiap untuk menghadapi suhu di atas rata-rata di sepanjang pantai selatan termasuk Adelaide, Melbourne dan Hobart.
Biro Meteorologi dengan cepat menekankan bahwa ini adalah La Nina yang lemah, dan karenanya lembaga ini memperkirakan tidak akan terjadi kondisi-kondisi seperti pada peristiwa La Nina tahun 2010-2012 yang kuat, yang menyebabkan tingkat hujan yang memecahkan rekor seperti banjir di Kota Brisbane pada tahun 2011.
Mengapa La Nina ini akan lemah?
“Biasanya suhu udara di Samudra Hindia menjadi sangat hangat saat kami mendapatkan La Nina, saat ini suhu di Samudera Hindia mendekati rata-rata atau bahkan lebih dingin dari rata-rata,” kata Dr Watkins.
“Samudra Hindia yang lebih dingin menangkal suhu laut yang hangat di Pasifik dan mengurangi kemungkinan hujan di atas rata-rata.”
“Juga Indeks Osilasi Samudera Selatan, yang umum diketahui banyak petani, indeks tersebut baru saja sampai di atas ambang batas kami saat ini untuk suhu La Nina, dan suhu laut di Pasifik timur juga baru saja melewati ambang batas itu.”
Lemahnya La Nina bisa membawa gelombang panas
Dr Watkins mengatakan bahwa kejadian La Nina yang lemah telah dikaitkan dengan gelombang panas yang meluas di bagian selatan Australia.
“Waspada terhadap rangkaian hari yang panjang dengan suhu di bawah 30 derajat Celcius, ketimbang gelombang panas yang singkat dan tajam di mana sebagian dari kami terbiasa dengan kondisi cuaca seperti itu,” katanya.
Prospek terjadinya kebakaran lahan terbaru menunjukan potensi bahaya kebakaran di atas normal untuk sebagian besar wilayah di selatan Australia.
Mengapa La Nina baru dinyatakan sekarang?
Dr Watkins mengatakan ini adalah peristiwa La Nina yang datang terlambat, yang tidak biasa.
“Biasanya La Nina akan terbentuk pada musim gugur dan musim dingin, jadi jika La Nina dapat terbentuk pada musim semi atau awal musim panas memang tidak biasa,” katanya.
“Dan itu cenderung berarti, La Nina ini mungkin juga tidak akan bertahan lama.”
Pemodelan menunjukkan kondisi La Nina akan berlangsung selama tiga bulan, yang harus dinyatakan sebagai sebuah fenomena La Nina setahun sebelum suhu udara kembali normal di musim dingin.