ABC

Akhir 2014, Seluruh sekolah di Canberra Bebas Minuman Soda

Desakan penundaan pelaksanaan larangan penjualan minuman berkadar gula tinggi atau minuman soda di perguruan tinggi di Canberra ditolak oleh pemerintah ACT, meskipun muncul kekhawatiran aturan baru ini akan mengancam kelangsungan usaha kantin di sekolah-sekolah.

Larangan penjualan minuman berkadar gula tinggi ini akan mulai diterapkan di seluruh kantin di sekolah-sekolah di Canberra pada akhir tahun 2014 ini.  Aturan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah ACT untuk mengatasi melonjaknya kasus obesitas.

Asosiasi  Orang Tua dan Warga Sipil di Dewan ACT menyuarakan dukungan luasnya atas aturan baru ini, namun mereka meminta agar aturan ini pelaksanaannya di perguruan tinggi ditunda selama dua tahun.

Mereka beralasan di perguruan tinggi mahasiswanya bebas untuk meninggalkan lingkungan kampus sehingga mereka bisa membeli makanan atau minuman dari toko lokal, sehingga sudah lebih dulu mengurangi penghasilan kantin dan menyebabkan pelaksanaan aturan larangan itu tidak efektif.

Namun Kepala Menteri Katy Gallagher yang menolak pengecualian, dan mengatakan pengalaman penerapan aturan di wilayah lain menunjukan larangan ini tidak secara dramatis berdampak pada kantin.

Presiden Asosiasi P&C, Viv Pearce mengatakan jika kantin-kantin di sekolah tidak memiliki stok minuman berkadar gula tinggi, maka mahasiswa dapat mencari alternative lain.

"Anak-anak ini, terutama di perguruan tinggi bisa kapan saja keluar lingkungan sekolah, dan bisa pergi menyambangi gerai makanan cepat saji  yang terdapat di seberang sekolah yang tidak sehat,” katanya.

Namun Gallagher mengatakan pihak kantin sudah diberi waktu yang cukup untuk menyesuaikan diri dengan larangan ini.

Sekolah tidak boleh dekat gerai makanan cepat saji

Pemerintah ACT juga tengah mempertimbangkan cara lain untuk mengekang nafsu makan siswa dalam mengkonsumsi makanan dan minuman tidak sehat.

Gallagher mengatakan pemerintah bisa saja membatalkan lokasi potensial bagi sekolah baru di Canberra jika mereka terlalu dekat dengan sebuah restoran cepat saji.

Ia mengatakan kedekatan jarak antara restoran cepat saji dan toko-toko dengan perguruan tinggi memunculkan tantangan ketika mereka berusaha mempromosikan pola makan yang sehat di sekolah-sekolah.

"Saya kira ada banyak hal yang harus dilakukan di masa depan karena kita sedang merencanakan aturan yang bisa memastikan kita tidak memiliki outlet makanan cepat saji di samping sekolah dan mengambil pilihan aturan seperti itu sangat mudah,” katanya.