ABC

Ajukan Kesepakatan, Pemerintah Australia Tangguhkan Kontrol Ekspor Gas

Perusahaan gas terbesar di Australia telah meyakinkan Pemerintah Federal bahwa mereka akan meningkatkan pasokan ke sejumlah negara bagian di wilayah pantai timur tahun depan, yang berpotensi menghindari krisis energi dan pembatasan ekspor.

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, bertemu dengan pimpinan Santos, Shell and Origin pada Rabu (27/9/2017) pagi, mengulangi ancamannya untuk membatasi ekspor mereka kecuali jika mereka mengarahkan lebih banyak gas ke pasar lokal.

Pertemuan tersebut terjadi setelah regulator pasar energi dan badan pengawas persaingan memeringatkan risiko kekurangan gas menjadi tiga kali lebih buruk dari perkiraan semula.

Sebagian besar gas yang diproduksi di Australia dikirim ke luar negeri dan pasar ekspor telah disalahkan atas kekurangan tersebut dan juga kenaikan harga gas di negara bagian wilayah pantai timur.

“Perusahaan-perusahaan itu telah memberi kami jaminan bahwa mereka akan menawarkan gas, yang diidentifikasi sebagai kekurangan permintaan yang diharapkan oleh AEMO [ Operator Pasar Energi Australia], ke pasar domestik pada tahun 2018,” kata Turnbull.

“Mereka telah menyatakan bahwa pihak mereka akan memberikan jaminan serupa selama dua tahun.”

Turnbull meramalkan adanya intervensi pasar awal tahun ini dalam upaya untuk mendapatkan pasokan pada tahun 2018, namun tampaknya hal itu tidak lagi diperlukan, jika perusahaan gas menghormati kesepakatan tersebut.

Wakil Perdana Menteri Australia, Barnaby Joyce, mengatakan bahwa ancaman kontrol ekspor berperan dalam membuat perusahaan gas yang untuk meningkatkan pasokan.

“Saya melihat polisi setiap hari dan mereka memiliki mobil, sirene, lampu kedip dan mereka memiliki sarung pistol di pinggul mereka,” kata Joyce.

“Kami tak mengharapkan mereka menggunakannya setiap hari.”

Warga Australia harus diutamakan

Pada hari Senin (25/9/2017), AEMO memproyeksikan kekurangan hingga 107 petajoule di tahun 2018 dan 102 petajoule di tahun 2019, memeringatkan bahwa risiko pemadaman listrik memerlukan “perhatian dan pemantauan”.

Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) telah memeringatkan prospek permintaan pasokan telah “memburuk secara signifikan” sejak penyelidikan terakhir mereka, dengan “kekurangan substansial” yang mungkin terjadi pada tahun 2018.

PM Turnbull mengatakan bahwa memperkenalkan pembatasan ekspor bukanlah sesuatu yang “dinikmati” Pemerintah, namun ancaman tersebut telah berhasil.

“Kami ingin melihat lebih banyak ekspor, tapi warga Australia harus diutamakan terlebih dahulu,” sebutnya.

"Jika tidak ada cara lain untuk mencegah terjadinya kekurangan, kami akan membatasi ekspor gas.”

“Tapi jika kami bisa mencapai komitmen yang akan memastikan tidak ada kekurangan gas, dan pasar berfungsi dengan baik dan orang bisa membeli gas yang mereka butuhkan dengan harga yang mencerminkan harga global, maka kami tidak perlu untuk membatasi ekspor.”

Juru bicara pihak Oposisi Australia bidang energi, Mark Butler, mengatakan bahwa kesepakatan tersebut “baik-baik saja” namun masyarakat membutuhkan jaminan hukum bahwa Pemerintah bisa membatasi ekspor jika diperlukan.

“Mereka membutuhkan jaminan hukum dari Pemerintah bahwa jika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan Perdana Menteri, bisnis dan rumah tangga Australia akan diperhatikan,” kata Butler.

“Bisnis dan rumah tangga Australia telah diberi jaminan di masa lalu tapi belum ditepati.”

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.