ABC

Ahli Gizi Australia Tepis Manfaat Pola Makan Paleo’

Pola makan ketat paleo dianggap terlalu “ekstrem”, sementara mengkonsumsi makanan-makanan jenis ‘superfood’ bukan menjadi obat mujarab untuk pola makan yang buruk, menurut Profesor Helen Truby.

Profesor Helen dari Departemen Nutrisi dan Diet di Monash University memberikan kursus online gratis untuk mendidik masyarakat soal fakta-fakta dan tren gizi.

Kursus ‘The Food as Medicine’ memberikan gambaran bagaimana makanan bisa mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan, bukan soal bagaimana memenuhi kebutuhan dan tren makanan.

“Ada begitu banyak informasi yang salah tentang gizi dan makanan … sangat sulit bagi orang untuk memilih yang baik,” kata Profesor Helen.

Khususnya diet paleo yang ketat, ia menganggap sebagai tren yang berpotensi membahayakan.

“Ada banyak diet yang sangat ekstrim,” katanya.

“Jenis paleo yang sangat ketat adalah pola makan yang tidak bagus.”

"Kita tidak lagi memiliki gaya hidup seperti manusia gua, jadi makanan seperti ini mungkin bukan ide yang bagus."

Profesor Truby menekankan pentingnya melihat pola makan secara menyeluruh dan tidak mengharapkan satu jenis bahan makanan bisa mengimbangi kebiasaan makanan yang buruk.

Daging dan Salad
Diet paleo diet menganjurkan asupan tinggi dari buah-buahan, sayuran, dan daging.

Foto: Getty Images, Nathan Blaney.

“Soal ‘super food’… penelitian telah dilakukan pada satu jenis bahan pangan saja, bukan keseluruhan pola makan,” katanya.

“Sulit untuk mengatakan jika satu bahan pangan akan benar-benar membuat perbedaan besar dalam pola makan yang tidak baik.”

“Makanan bukan obat … pola makan yang buruk tidak dapat diperbaiki dengan segenggam buah blueberry, misalnya.”

Kursus online selama tiga minggu akan diluncurkan pada hari Senin (24/10/2016), dan akan ada video, artikel, kuis dan forum bagi mereka untuk mendapatkan informasi gizi yang benar dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kursus serupa pernah digelar bulan Mei lalu diikuti oleh 62.000 pendaftar.

“Banyak penyakit kronis yang kita miliki, yang orang-orang derita, sebenarnya dapat dicegah oleh gaya hidup dan khususnya dengan pola makan yang baik,” kata Profesor Helen.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada Kamis, 21/10/2016 pokul 13:00 AEST dari artikel aslinya yang berbahasa Inggris.