ABC

Agen Properti di Australia Utara Dianggap Mendiskriminasikan Pengungsi

Agen properti dan perumahan Darwin membela diri soal alasan dicantumkan pertanyaan berkaitan keturunan Aborigin atau pengungsi kepada mereka yang hendak mencari rumah kontrakan.

Dilaporkan hanya agen perumahan LJ Hooker Darwin dan Palmerston di Kawasan Australia Utara yang mencantumkan pertanyaan-pertanyaan ini dalam formulir yang harus diisi pelamar atau calon penyewa properti

Tetapi kedua agen tersebut mengaku pertanyaan tersebut dibutuhkan agar mereka "memberikan pelayanan yang terbaik".

Manajer properti Janelle Bronca mengaku sekitar setengah dari calon penyewa menjawab 'ya' untuk pertanyaan-pertanyaan ini pada formulir.

"Pada dasarnya, jika kita tidak mampu menyediakan perumahan bagi mereka dengan alasan apa pun, kami bisa melihat skema berbeda yang mungkin bisa disediakan oleh lembaga non-pemerintah, dan kita bisa referensikan mereka ke lembaga tersebut," ujarnya.

LJ Hooker tidak mengungkapkan organisasi apa yang akan menjadi rujukan, tapi mengaku sudah bekerja sama dengan penyedia layanan tersebut dalam menemukan properti bagi pengungsi.

Bronca mengatakan dirinya kaget ketika beberapa pihak menganggap pertanyaan-pertanyaan dalam formulir pendaftaran penyewa dianggak diskriminatif atau menyinggung.

"Dari sudut pandang kami, itu murni agar kami mencoba membantu klien dengan cara sebaik mungkin," katanya.

Sally Sievers, komisaris dari Anti-Diskriminasi di Kawasan Australia Utara mengatakanjika komisinya menerima keluhan, maka agen properti tersebut perlu memberikan alasan mengapa mengajukan pertanyaan tersebut.

Ia bertanya mengapa dalam konteks mengajukan permohonan menyewa properti, agen  memerlukan informasi terkait dengan ras, etnis atau latar belakang budaya.

"Apa perlunya pemilik rumah atau properti memiliki informasi itu?" katanya.

"Berdasarkan undang-undang, meminta informasi yang tidak perlu dan bisa dianggap melakukan diskriminasi, adalah bentuk pelanggaran hukum," tambahnya.

Komisi tersebut mengaku belum menerima banyak keluhan yang berhubungan dengan masalah tersebut.

"Tapi keluhan yang kami terima biasanya hanya terlihat sebagai puncak gunung es, dari apa yang sebenarnya terjadi," katanya.

Menurutnya ada banyak faktor mengapa seseorang tidak mengajukan keluhan kepada komisi, diantaranya karena keterbatasan bahasa, atau merasa tidak memiliki daya untuk melawannya.

Agen Keadilan Warga Aborigin di Kawasan Australia Utara (NAAJA) juga ikut berkomentar soal ini, terlebih jika formulir tersebut menanyakan apakah calon penyewa memiliki keturunan Aborigin atau tidak.

"Warga Aborigin sudah cukup sulit untuk bisa menyewa perumahan," kata organisasi tersebut. "Lebih dari setengah warga Aborigin di Australia tidak memiliki tempat tinggal, dan hanya 3,7 persen yang mendapat pelayanan dukungan perumahan."