Ada Perpustakaan, Penumpang di Stasiun ini Kembali Saling Bertegur Sapa
Sebuah stasiun kereta api di pinggiran Barat Kota Brisbane berhasil mempromosikan rasa kebersamaan yang lebih kuat dikalangan para penumpang melalui kegiatan saling meminjamkan buku di perpustakaan yang disediakan stasiun tersebut.
Kepala stasiun Queensland Rail, Kerry Carr di perpustakaan yang terdapat di stasiun Wacol.
Stasiun kereta Wacol Queensland memiliki perpustakaan kecil yang terletak tepat disebelah loket masuk sehingga memudahkan penumpang untuk saling bertukar buku yang dapat mereka baca didalam perjalanan.
Ini merupakan perpustakaan di stasiun kereta api yang pertama di Queensland, Perpustakaan ini dioperasikan hanya dengan aturan tertulis sederhana berbunyi "Ambil satu buku, ganti dengan satu buku, sumbang satu buku’.
Aturan ini mendorong masyarakat mendonasikan berbagai buku ke rak-rak buku yang tersedia di perpustakaan tersebut.
Sejak proyek ini dimulai 3 bulan lalu, perpustakaan ini terus berkembang dan kini telah memiliki lebih dari 100 judul buku.
Kepala stasiun disana, Kerry Carr mengatakan inisiatif ini membantu membangun komunikasi diantara para penumpang.
"Proyek ini telah membuat para penumpang di stasiun mulai saling berkomunikasi satu sama lain dan menjauhkan wajah dari layar gadget mereka,” katanya.
"Ada satu kejadian sebelum perpustakaan ini dimulai, ada satu orang laki-laki yang bertanya kepada saya apakah saya bisa menyewa ponsel karena dia merasa terasing (tanpa ponsel) lantaran semua penumpang melihat ke layar ponsel mereka,”
Gagasan ini sendiri muncul setelah staf di stasiun itu mendapati seorang penumpang meninggalkan buku-bukunya di bangku stasiun selama dua hari berturut-turut.
"Kami berpikir hal itu lebih dari sekedar kebetulan saja, dan kami kemudian berpikir alangkah baiknya jika kita bisa membuat orang untuk membaca buku-buku itu,” kata Carr.
"Keesokan paginya ketika saya melihat pria yang meninggalkan buku tersebut saya meminta izin agar membolehkan orang lain membaca buku miliknya tersebut. Dia membolehkannya dan teman saya Jodie mengatakan sebaiknya kita mendirikan klub buku saja dan begitulah awal dari perpustakaan ini,”
Buku-buku di perpustakaan stasiun ini seluruhnya merupakan sumbangan dari pengguna kereta dan ada juga beberapa yang didonasikan oleh lembaga amal dimana para pembaca saling mengganti satu buku setiap kali mereka mengambil satu buku koleksi perpustakaan tersebut.
Carr mengatakan kebanyakan buku-buku diperpustakaan itu kembali dalam jangka waktu satu minggu.
"Biasanya buku-buku itu selalu dipulangkan, ada juga beberapa yang tidak kembali namun sudah biasa manusia lupa,” katanya.
Menurut Carr buku yang paling populer di stasiun itu adalah buku yang dikarang oleh Dean Koontz. Baru-baru ini mereka juga mendapat koleksi buku-buku untuk anak-anak.
Kehadiran perpustakaan ini membuat para penumpang mulai saling berbagi pendapat mereka soal buku yang dibacanya dengan sesama penumpang dan juga staf di stasiun.
"Saya senang bisa terlibat dengan orang banyak dan belajar sedikit tentang mereka dan senang sekali perpustakaan ini bisa mendorong orang saling berbicara kembali. Saya kira stasiun lain harus punya juga fasilitas perpustakaan semacam ini,” harapnya.
Dalam 3 bulan sejak didirikan perpustakaan di stasiun wacol sudah memiliki lebih dari 100 judul buku koleksi hasil sumbangan para penumpang.