ABC

Ada Korupsi Batu Nisan di Taman Pemakaman Sydney

Sebuah penyelidikan rahasia yang dilakukan terhadap para pengurus taman pemakaman Rookwood di Sydney, salah satu pemakaman terbesar di dunia, menemukan banyaknya penyimpangan di sana. Salah satunya adalah dugaan korupsi batu nisan. Beberapa pengurus mengundurkan diri, termasuk direktur eksekutif Derek Williams.

Penyelidikan dilakukan setelah beberapa badan keagamaan yang terlibat dalam pengurusan tempat tersebut disatukan dengan pengurus pemakaman.

Karena adanya merger yang dilakukan pemerintah negara bagian New South Wales, penyelidikan menemukan adanya berbagai kegiatan bisnis yang dilangsungkan di sana.

Penyelidikan dimulai bulan Januari tahun 2013 setelah adanya laporan dari para pembuat batu nisan setempat, yang mengeluhkan mengenai adanya perusahaan Monuments in Memoriam, badan milik pemakaman yang membuat sendiri batu nisan. Bisnis batu nisan ini bernilai miliaran rupiah .

Penyelidikan menemukan bahwa para pengurus Rookwood tidak mengindahkan proses tender yang benar, dan memberikan bisnis kepada perusahaan mereka sendiri sehingga membuka kemungkinan adanya konflik kepentingan.

Selain itu juga dalam laporan penyelidikan yang dilihat oleh ABC, para akuntan internal yang juga melakukan penyelidikan menemukan banyak catatan keuangan yang tidak benar sehingga dana miliaran rupiah hilang tidak tercatat.

Masalah yang juga ditemukan adalah adanya pemindahan ratusan batu nisan yang dilakukan oleh Derek Williams.

Williams sebelumnya tinggal di perumahan dalam area pemakaman, namun selama menjabat sepuluh tahun, ia memindahkan sekitar 14 ton batu nisan dari Rookwood ke sejumlah properti yang dimilikinya di daerah Blue Mountains.

Bekas batu nisan tersebut digunakan untuk membuat dinding.

Williams menolak untuk diwawancarai oleh ABC, namun sebelumnya sudah mengatakan bahwa membayar 1.200 dollar (sekitar Rp 12 juta) guna mengangkut dua batu nisan. ia juga mengakui mengambil 13 ton sisanya secara gratis karena sudah menerima persetujuan dari pengurus lain.

Namun, pengurus lainnya membantah pernyataan ini dan mengatakan bahwa yang sudah disetujui hanyalah batu nisan yang sudah dibeli oleh Williams.