Ada Dugaan Pelaku Lain Dalam Kasus Pembunuhan Polisi Wayan Sudarsa
Pengacara perempuan asal Byron Bay, Australia, Sara Connor, yang sedang ditahan atas dugaan pembunuhan di Bali, mengatakan, ia percaya polisi seharusnya mencari tersangka lain dalam kasus tersebut.
Sara dan pasangannya, pria Inggris bernama David Taylor, telah ditahan karena diduga membunuh seorang polisi Denpasar, Wayan Sudarsa, yang ditemukan dengan 42 luka di tubuhnya, termasuk kepala dan leher, di Pantai Kuta.
Polisi mengatakan, David Taylor telah mengaku menyerang polisi itu dengan pecahan botol.
Erwin Siregar, pengacaranya, mengatakan, bukti forensik menunjukkan bahwa lebih banyak orang terlibat dalam pemukulan brutal pria tersebut.
“Yang satu ini masih diperdebatkan. Ada David, ada Sara dan ada tiga orang -saya belum tahu siapa,” tuturnya.
Ia mengatakan, uang dari tas perempuan Australia itu juga hilang dan bukan bagian dari bukti polisi.
“Jika saya mengikuti dua kali interogasi Sara sepertinya ada orang lain, dan juga kemudian dari pernyataan ahli forensic, bisa saya katakan ya,” ujar Erwin.
Informasi kunci:
• Pengacara mengatakan bukti forensik menunjukkan lebih banyak orang yang terlibat
• Pengacara mengatakan uang dari tas Sarah Connor hilang
• Polisi mengatakan David Taylor dan Sara Connor memotong kartu identitas Wayan
Pada Selasa (23/8), seorang pria lokal menemukan dompet dan KTP Wayan Sudarsa di sebuah pos keamanan dekat Uluwatu, di selatan Bali.
Polisi menuduh Sara mengambil barang-barang itu dari tubuh polisi tersebut sementara sang polisi terbaring tak sadarkan diri di atas pasir Pantai Kuta.
Mereka mengatakan, pasangan itu kemudian memotong kartu identitas Wayan, termasuk identifikasinya sebagai polisi, dan membuang mereka ke dalam tempat sampah.
Polisi menuduh pasangan itu membakar pakaian yang telah mereka kenakan di semak-semak, dekat Jimbaran.
Di pantai Jimbaran pada (24/8) pagi, keluarga polisi Wayan berkumpul untuk berdoa.
Istri Wayan selama 30 tahun mengatakan, ia berharap keadilan akan menang.
“Saya berharap bahwa semua pelaku akan segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatan yang sudah dilakukan,” kata Ni Ketut Arsini.
“Yang paling penting adalah bahwa suami saya adalah orang yang baik dan jujur dan sangat bertanggung jawab kepada keluarga,” sambungnya.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan dan diperbarui: 21:30 WIB 24/08/2016 oleh Nurina Savitri.