ABC

Ada Aplikasi Khusus untuk Melawan Jet Lag

Jet lag, atau sulit menyesuaikan pola tidur hingga senantiasa kelelahan, sering dialami bila berpergian dari satu tempat ke tempat lain yang memiliki perbedaan waktu besar. Dua ahli matematika mencari tahu metode terbaik untuk melawan jet lag, dan membuat aplikasi (app) untuk menguji metode mereka. Tertarik mencoba? App ini bisa diunduh di www.entrain.org.

Berita ini diterbitkan dalam sebuah karya ilmiah yang diterbitkan di PLOS Computational Biology minggu lalu.

Salah satu peneliti, yaitu profesor Dr. Daniel Forger, a professor dari University of Michigan, Amerika Serikat, berkata bahwa ini pertama kalinya masalah jet lag dicoba dipecahkan dengan cara menggunakan matematika.

Forger dan koleganya, Kirill Serkh, menggunakan model-model matematika untuk mengkaji efek cahaya terhadap siklus kegiatan fisik manusia selama 24 jam. Dengan cara itu, mereka menghitung waktu-waktu optimal untuk paparan terhadap cahaya dan kegelapan dalam lebih dari seribu perjalanan melalui berbagai zona waktu. 

"Ada sel-sel khusus di mata anda yang merasakan cahaya dan mengirim informasi itu ke jam yang ada di kepala anda. Dengan cara inilah badan anda menyesuaikan diri terhadap zona-zona waktu baru dan merasakan apakah di luar siang atau malam," katanya,

"Pertanyaannya, kapan sel-sel ini bisa mendapatkan cahaya sedemikian rupa hingga mengirimkan sinyal terbaik bagi jam di kepala anda, dan menjadi cara tercepat menyesuaikan diri ke zona waktu baru?"

Ternyata, yang terpenting dalam perhitungan tersebut adalah fajar dan senja, yaitu saat tubuh mulai medapat cahaya dan mulai tidak mendapat cahaya.

"Anda bisa membagi hari anda menjadi dua: siang hari, saat anda harus mencoba mendapatkan cahaya sebanyak mungkin, dan malam hari, saat anda mencoba sesedikit mungkin terpapar cahaya."

Maka, dalam aplikasi baru ini, ada jam-jam tertentu setiap hari di mana pengguna aplikasi diminta mendapatkan cahaya sebanyak mungkin, dan ada masa lain di mana mereka harus menghindari cahaya, meskipun mereka tidak tidur.

Aplikasi ini menanyakan tujuan penggunanya, waktu bangun dan waktu tidur yang diinginkan saat sudah ada di tujuan itu, dan kapan mereka ingin mulai menyesuaikan diri terhadap tujuan tersebut.

Kemudian aplikasi tersebut akan bertanya tentang seberapa banyak cahaya yang akan didapat di siang hari di tujuan itu – misalnya, apakah akan banyak berada di luar ruangan atau di dalam ruang. Aplikasi akan memberi rincian tentang seberapa banyak cahaya yang sebaiknya didapat pengguna dari jam ke jam  saat mereka menyesuaikan diri.