ABC

Acara Belanja Khusus Bagi Penderita Autism di Adelaide

Sebagian orang akan berbelanja habis-habisan. Sementara yang lainnya akan bosan sekali melakukan tugas tersebut. Tapi bagi Andrew dan Mia Lester, mengajak anak perempuan mereka berbelanja ke supermarket nyaris menjadi sesuatu yang tidak mungkin bisa dilakukan.

“Acara belanja kami tidak pernah berakhir dengan baik,” kata Lester.
“Kami hanya melakukannya jika terpaksa saja dan begitu masuk kami langsung keluar dan merupakan sesuatu yang sangat melelahkan dan bencana bagi kami,” tambahnya.
Hal ini dikarenakan anak perempuannya, Juno memiliki gangguan pemrosesan sensorik.
Lester mengatakan pemandangan, suara dan bebauan merupakan sesuatu yang merupakan hal biasa sehari-hari bagi kebanyakan orang, tapi bagi anak perempuannya itu adalah hal yang sangat membingungkan.
“Kita pada umumnya akan menghindari pergi kemana saja yang terdapat banyak orang karena akan terjadi banyak sekali suara atau bising,” kata Lester.
“Suara bising dari mesin kasir, suara beep dari mesin, tempat minum kopi, dan suara alat penggiling kopi merupakan sesuatu yang sangat mengganggu untuknya,”
Mengingat kondisinya ini, maka sangat sungguh pemandangan yang luar biasa ketika ABC bertemu dengan keluarga Lester didalam sebuah supermarket.
Keluarga Lesters mampu melakukan acara belanja bersama keluarganya berkat program khusus yang diujicobakan oleh supermarket dan penyedia layanan disabilitas, Cara.
Program khusus ini dinamakan jam tenang atau Quiet Hour.
Indera yang kelebihan beban
Amy Noonan dari Cara mengatakan program ini bertujuan untuk menyasar mereka yang menderita indera yang kelebihan beban.
“Indera yang kelebihan beban (Sensory overload) adalah sebuah gejala atau simtoma, jadi bukan penyebab,” Noonan said.
“Jadi penderita spectrum autism sering kali menderita sensor indera yang berlebihan ini, tapi orang lain dalam kehidupan sehari-hari bisa juga mengalaminya.

Selama program jam tenang ini seluruh hal yang kemungkinan dapat memicu sensor berlebihan akan dikecilkan atau dimatikan sama sekali.
Supermarket tidak menyalakan musik sama sekali atau suara pengumuman keras untuk memeriksa harga di lorong lima.

Paul Mabarrack mematikan lampu di supermarketnya.
Paul Mabarrack mematikan lampu di supermarketnya.

ABC News

Lampu di supermarket diredupkan.
Produk lilin wangi juga disingkirkan, bagian ikan dibersihkan dan toko roti berhenti memanggang.
Bahkan bunyi dari mesin skanner barang dikasir juga dikecilkan suaranya, lebih berbunyi ping daripada ding.
Ini adalah lingkungan yang jauh lebih tenang.
Supermarket ini sekarang masih mengujicoba program jam tenang pada Hari Selasa pukul 18:30-19:30 saja.
Manajer supermarket Paul Mabarrack senang dengan hasil yang dicapai sejauh ini.
“Pemikiran saya adalah bahwa kita mungkin akan terus melanjutkan program ini,” kata Mabarrack.
“Kami telah berbicara tentang peluang untuk mengujicobakan program ini pada siang hari juga, jadi saya pikir kami akan menggelar acara semacam ini untuk jangka panjang.”
Noonan percaya percobaan di Adelaide ini merupakan pertama kalinya konsep jam tenang dicobakan di supermarket Australia.
“Program ini tentang memiliki pilihan yang sama dan kesempatan seperti orang lain, tidak harus selalu menyendiri atau melakukan sesuatu yang istimewa,” kata Noonan.

Menaklukkan dunia belanja yang berisik pada satu waktu tertentu saja sudah merupakan sesuatu yang luar biasa, tapi bagi orang-orang seperti Lesters, ada yang lebih dipertaruhkan dari sekedar membeli susu, deterjen atau roti.
Jam tenang membantu putri mereka memiliki kemerdekaan.
“Juno juga memiliki gangguan penglihatan dan dia perlu mulai melatih gerakan dan orientasinya dengan menggunakan tongkat putih,” kata Lester.
“Kita tidak bisa memulai latihan itu sampai dia mampu untuk pergi ke tempat-tempat umum, sampai dia mampu dan percaya diri dan nyaman dalam ruang seperti ini, dan itu tidak akan terjadi dengan semua kebisingan yang terjadi seperti biasanya, sehingga acara belanja malam khusus seperti ini merupakan tiket emas untuk Juno. “

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini. Diterjemahkan pada pukul 16:09 Wib, 31/07/2016, oleh Iffah Nur Arifah.