ABC

Abbott-SBY bicara terbuka soal pencari suaka

Perdana Menteri Australia Tony Abbott menjamin, ia akan menghormati kedaulatan Indonesia pada waktu mengimplementasikan kebijakan pencari suaka, sedangkan Indonesia setuju, diperlukan kerjasama bilateral yang lebih besar.

Abbott mengatakan, ia berdiskusi dengan 'sangat terbuka' dan 'konstruktif' tentang penyelundupan manusia dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Senin (30/9/2013) malam.

Abbott mengatakan pada konferensi pers bersama seusai pertemuan bahwa ia berkomitmen untuk bekerjasama dengan SBY untuk menangani masalah tersebut.

"Rinciannya akan dibahas lebih jauh antara Menko Polkam Indonesia dan Menteri Perlindungan Perbatasan Australia. Australia mempunyai respek total terhadap kedaulatan Indonesia," katanya.

Penjabat Pemimpin Oposisi Australia, Chris Bowen, mengatakan, janji Abbott itu tidak konsisten dengan rencananya untuk menghentikan kapal pencari suaka.

"Indonesia sudah menegaskan pandangan mereka terkait kebijakan Abbott," kata Bowen kepada ABC. "Kami sudah memperingatkan bahwa ini akan mengancam hubungan bilateral yang sangat penting, jika Abbott meneruskan pendekatan yang dilakukannya semasa menjadi oposisi."

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, mengatakan, ia tidak yakin apa yang dimaksudkan Abbott. "Kita lihat saja nanti," katanya.

SBY menyambut baik janji Abbott untuk tidak melanggar kedaulatan Indonesia, dan mengatakan, baik Australia maupun Indonesia adalah 'korban' penyelundupan manusia.

Ia menyerukan kerjasama yang lebih baik antara Canberra dan Jakarta.

Senior adviser Dewi Fortuna Anwar speaks to Lateline Video: wawancara Dewi Fortuna Anwar dengan ABC (Lateline)

 

Pesan senada juga disampaikan oleh Dewi Fortuna Anwar, penasehat luar negeri untuk Wapres Boediono, yang mengatakan kepada ABC bahwa pembicaraan tentang pencari suaka harus ditekankan pada kemitraan.

Namun ia tidak mendukung rencana pemerintah Australia untuk membeli kapal-kapal dari nelayan Indonesia.

"Kalau Australia membeli kapal-kapal bocor itu, maka para nelayan akan punya uang untuk membeli kapal lagi, jadi saya tidak yakin ini akan menyelesaikan masalah," katanya.

Abbott juga mambahas soal ekspor ternak sapi, dan melukiskan langkah pemerintahan Partai Buruh untuk melarang ekspor ke Indonesia sebagai suatu kesalahan.

Journalist suggests Indonesia and Australia could communicate better Video: Wawancara wartawan Indonesia dengan ABC (7.30)

"Mari kita membuat permulaan baru, khususnya di bidang pertanian dan ketahanan pangan," katanya.

Ini adalah kunjungan luar negeri pertama Abbott sebagai Perdana Menteri.

Ia dan isterinya Margie menerima upacara penyambutan resmi, termasuk 19 tembakan kehormatan, ketika mereka tiba di Jakarta Senin sore.

Abbott didampingi oleh Menteri Luar Negeri Julie Bishop dan Menteri Perdagangan Andrew Robb, serta 20 tokoh bisnis Australia.