ABC

AADC2 Sukses Tur Keliling Australia

Setelah menunggu lebih dari satu dekade, kisah cinta legendaris ‘Ada Apa Dengan Cinta’ akhirnya kembali. Warga Indonesia di Australia pun akhirnya kebagian untuk menonton dan bertatap muka secara langsung bersama Titi Kamal dan Nicholas Saputra, dua pemeran utama AADC 2.

Tur keliling film AADC 2 dimulai sejak hari Sabtu (21/8) dengan pemutaran perdana di Brisbane, kemudian disusul di kota Sydney dan Melbourne. Film juga akan diputar bersamaan di Darwin dan Adelaide.

Titi Kamal dan Nicholas Saputra, dua pemeran utama dalam film AADC hadir dalam tur AADC di Australia, kecuali di kota Darwin dan Adelaide.

Associate Producer Amanda Marahimin juga ikut serta dalam tur mempromosikan film AADC2 di luar Indonesia untuk pertama kalinya ini.

Dilaporkan tiket terjual laku di dua bioskop tempat pemutaran film AADC 2 di Brisbane dan Sydney.

Begitu pula dengan pemutaran di Melbourne yang digelar Selasa malam (23/08). Seluruh tiket sudah laku terjual sejak awal bulan Juli lalu.

Sayangnya hampir seluruh penonton AADC 2 di Australia adalah komunitas Indonesia. Di Melbourne misalnya, hanya segelintir saja warga lokal Australia yang terlihat menonton.

Diantara warga lokal yang menonton tersebut diantaranya beberapa murid sekolah dan mereka yang sedang belajar bahasa Indonesia.

Panitia memperkirakan kapasitas teater di bisokop Australian Centre for the Moving Image (ACMI), Melbourne ada lebih dari 300 kursi. Mengingat besarnya antusias warga Indonesia di Melbourne kepada film AADC 2 menyebabkan panitia memutuskan untuk memutar film hingga 3 kali.

Antrian panjang penonton sudah terlihat sejak pukul lima sore waktu setempat di ACMI yang berada di kawasan Federation Square, meski film baru diputar sekitar pukul enam sore.

Usai pemutaran film, para penonton mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepada para pemeran dan associate producer.

Dalam salah satu pernyataannya, Titi Kamal menjelaskan bahwa hal yang paling mengasyikan adalah karena sebagian besar film mengambil lokasi syuting di Yogyakarta.

“Di film ini kita lebih mengangkat kota Yogya sebagai kota seni, sehingga lengkap dengan unsur kuliner, kesenian, hingga sastra, semuanya ada disini, kita ingin menceritakan Yogya dari sisi yang berbeda,” ujarnya.

Banyak yang menganggap film ini pas untuk diputar di Australia, untuk mempromosikan Indonesia dengan keberagaman budaya dan tidak hanya selalu pulau Bali yang sudah banyak dikenal warga Australia.

Karenanya Nicholas Saputra merasa film memang sebagai alat komunikasi, termasuk untuk berdiplomasi.

“Karena film bisa diputar dimana saja, menceritakan satu hal, lalu dipertontonkan dengan orang-orang dari seluruh dunia,” ujar Nico.

Tonton suasana pemutaran film AADC 2 di Melbourne lewat video berikut ini.