ABC

8,4 Juta Dolar Dana Penelitian UNSW Dibekukan Akibat Dugaan Penyimpangan

Jutaan dolar dana penelitian untuk Universitas New South Wales (UNSW) dibekukan, menyusul dijalankannya beberapa investigasi atas dugaan penyimpangan riset.

Pusat Penelitian Medis dan Kesehatan Nasional tengah menahan hampir 8,4 juta dolar dana penelitian yang diberikan kepada Profesor Levon Khachigian karena adanya investigasi tentang kebenaran penelitian obat kanker kulit bernama DZ13.

Dua investigasi kini tengah dijalankan untuk menyelidiki penelitian tersebut, dan UNSW sendiri juga akan menjalankan dua penyelidikan terpisah.

Tahun lalu, ABC mengungkap penghentian percobaan klinis pada manusia yang menggunakan DZ13 pada pasien kanker kulit. Percobaan ini dihentikan karena adanya kekhawatiran mengenai dasar dilakukannya uji klinis tersebut.

Laporan penelitian yang Profesor Levon tulis mengenai penggunaan DZ13 untuk pengobatan kanker kulit dan penyakit jantung, juga tengah diselidiki oleh dua panel ilmuwan dari luar kampus.

Kini, ABC juga menemukan bahwa penelitian mengenai penggunaan senyawa untuk mengobati kebutaan yang ia jalani, juga tengah diselidiki.

Pada kasus yang terakhir ini, kekhawatiran muncul pada empat tulisan ilmiah yang telah dimuat di jurnal internasional dan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian tersebut.

Investigasi tambahan oleh beberapa ilmuwan independen akan dijalankan untuk mengkaji 4 laporan ilmiah, satu penelitian doktoral, dan satu presentasi poster.

Tim investigasi tersebut terdiri atas beberapa peneliti dari sejumlah universitas prestisius dan lembaga penelitian medis.

Professor Levon bersikukuh bahwa tak ada yang salah dalam penelitiannya. Tanggapannya atas dugaan penyalahgunaan DZ13 dan kanker kulit dapat dibaca di halaman ini. Di UNSW sendiri, Profesor Levon saat ini masih dalam status cuti, namun tidak jelas apakah cuti ini adalah cuti dibayar atau tanpa dibayar.

UNSW sendiri menegaskan bahwa pihaknya telah menginvestigasi atau masih menyelidiki segala dugaan terkait penyimpangan riset yang melibatkan Profesor Levon.

“Sejak isu ini muncul di tahun 2009, universitas telah menjalankan dua investigasi obyektif yang terpisah, yang terdiri atas sejumlah ilmuwan independen, untuk menyelidiki dugaan tersebut,” begitulah pernyataan kampus.

Akademisi dari Serikat Dosen Nasional cabang UNSW, Dr. Sarah Gregson, menyatakan bahwa proses investigasi itu sendiri seharusnya juga diselidiki.

“Saya pikir penting sekali bagi publik untuk mengetahui bahwa investigasi itu berjalan adil dan transparan dan akan tetap transparan apapun yang terjadi,” tegasnya.

Menurut Profesor Brian Martin dari Universitas Wollongong, dugaan penyimpangan penelitian kini menjadi marak.

Ia mengatakan, biasanya kekhawatiran utama yang muncul menyangkut masalah konflik kepentingan, yang timbul ketika kampus menerima pendanaan dari sebuah organisasi untuk melakukan penelitian.

Ia menambahkan, sistem yang ada saat ini bukanlah sistem yang baik karena beberapa keluhan yang muncul.

“Seorang ilmuwan namanya bisa tetap rusak jika tuduhan terhadap mereka salah, dan mereka yang menuduh pun bisa rusak namanya,” urainya.