ABC

8 Jurnalis Indonesia Berada di Australia Soroti Masalah Ekonomi Bagi Perempuan

Asia Pacific Journalism Centre, yang berbasis di Melbourne, Australia kembali membuat pelatihan bagi para jurnalis di kawasan Asia Pasifik. Fokus pada tahun ini menyoroti persoalan ekonomi di kalangan perempuan.

17 jurnalis dari kawasan Asia Afrika, termasuk dari Indonesia sedang berada di Melbourne untuk mengikuti program terbaru dari Asia Pacific Journalism Centre (APJC).

"Ada delapan jurnalis dari Indonesia. Mereka dinominasikan oleh mitra kami di Indonesia, yakni Pantau Foundation. Ada pula yang terpilih dari organisasi berita masing-masing," ujar Deborah Muir, Program Manager dari APJC kepada Erwin Renaldi dari ABC International.

Wartawan lainnya berasal dari Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Timor Leste, Tonga, dan Vanuatu.



17 jurnalis yang mengikuti program APJC 2015. Foto: Asia Pacific Journalism Centre.

Mereka akan berada di Australia selama lima minggu, hingga awal bulan Juni 2015. Mereka akan menyoroti masalah dan kekahawatiran ekonomi di antara kalangan perempuan. Tak hanya itu, mereka pun akan memfokuskan pada memajukan sosok perempan sebagai pimpinan media.

Beberapa aktivitas yang akan dilakukan diantaranya adalah pelatihan pengembangan pribadi dan kepemimpinan profesional, pelatihan bisnis dan jurnalistik digital.

"Program ini akan membantu hubungan antara jurnalis profesional di Australia dan negara-negara tetangga, sehingga memberikan kontribusi untuk memperluas jaringan, yang dapat dialog," ujar John Wallace, Direktur APJC.

Program APJC, dengan didukung oleh Departemen Hubungan Luar Negeri dan Perdagangan, bertujuan untuk membantu para jurnalis mengembangkan kemampuan mereka. Terutama untuk tahun ini, para jurnalis akan dibekali sejumlah pengetahuan soal melaporkan masalah ekonomi dan bisnis yang berkaitan dengan perempuan.

Mereka akan berkunjung ke kota kecil Albury dan Wodonga di New South Wales, bertemu dengan sejumlah kelompok perempuan dari berbagai sektor. Diharapkan kunjungan ke dua kota ini akan memberikan wawasan soal peranan perempuan dalam masyarakat pedesaan Australia, serta tantangan yang mereka hadapi. 

Mereka pun akan dibekali pelatihan soal peliputan yang dapat membantu komunitas-komunitas lokal menjadi lebih melek soal ekonomi.

Ibu kota Australia, Canberra juga akan menjadi salah satu tujuan kunjungan para jurnalis. Selama berada di kota tersebut, para jurnalis akan diberikan wawasan soal perencanaan kebijakan pemerintah Australia dan penerapannya. Mereka pun akan melihat seperti apa peranan media dalam kebijakan pemerintah tersebut.

Kegiatan lainnya adalah mengunjungi sejumlah pelaku bisnis, media, pendidikan, dan pertanian.'

Para peserta program APJC tahun ini diharapkan dapat menerapkan kemampuan jurnalistik dan kepemimpinan mereka setibanya di negara masing-masing.