ABC

27 Warga Australia Ada Dalam Pesawat MH17

Hingga 27 warga Australia telah tewas dalam pesawat penumpang Malaysia Airlines yang ditembak jatuh dengan rudal darat-ke-udara di atas Ukraina, menewaskan semua 298 penumpang dan awak.

Selain warga Australia, laporan yang beredar juga menyebutkan adanya beberapa warga Indonesia yang sedang dalam perjalanan pulang untuk merayakan Idul Fitri di Indonesia.

Juga dilaporkan adanya beberapa penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan ke Melbourne guna menghadiri konprensi AIDS 2014 yang akan dimulai hari Senin (20/7/2014).

Penerbangan MH17 itu sedang dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.

Menurut Wapres AS Joe Biden, pesawat itu "meledak di udara" dan itu "bukan kecelakaan".

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan, jika terbukti pesawat itu ditembak jatuh, ini merupakan "suatu kejahatan yang tak terlukiskan dan para pelakunya harus diadili."

Pemerintah Ukraina dan pemberontak pro-Rusia telah membantah menembak jatuh pesawat itu.

Perdana Menteri Abbott mengatakan, Pemerintah akan mengirim staff konsuler ke Kiev guna memberikan bantuan yang diperlukan.

Sebelumnya Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan, penembakan pesawat itu adalah aksi terorisme.

Laporan media menunjukkan, pesawat itu ditembak jatuh dengan sebuah rudal Buk darat-ke-udara.

Menurut kantor berita Rusia Interfax, separatis pro-Rusia mengklaim telah menemukan kotak hitam pesawat.

Para pakar militer mengatakan, sebuah rudal jarak sedang darat-ke-udara sangat mungkin digunakan untuk menembak pesawat tersebut, yang dilaporkan sedang terbang pada ketinggian lebih dari 10 kilometer.

Baik pasukan pro-Rusia maupun pasukan Ukraina memiliki sistem rudal darat-ke-udara – termasuk rudal  SA-11 dan SA-17 – yang dapat menghantam sasaran pada ketinggian hingga 25 kilometer.

Skenario lain adalah pesawat itu mungkin ditembak dengan rudal udara-ke-udara yang dilancarkan dari sebuah pesawat tempur, tapi tidak ada indikasi sebuah pesawat tempur berada di daerah itu pada waktu yang sama.